Sejauh ini, apakah kalian sudah bisa merasakan suka duka yang dirasakan tokoh utama?
Aku udah berusaha menuangkan melalui kata-kata, semoga kalian suka.
Happy Reading...
Apa yang istimewa dari kelas dua belas? Kelas yang menjadi ujung cerita pada jenjang putih abu-abu. Kelas paling sibuk, yang akan menyimpan kenangan-kenangan indah untuk diingat di masa depan.Juli menjadi bulan pertama masuknya sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas. Mengawali tingkat baru, Angga sudah siap berangkat ke sekolah memakai seragam putih abu-abunya.
Tidak lupa, ia meminum seluruh obat-obat yang mesti ia konsumsi setiap hari. Pagi nanti akan diadakan upacara pembukaan masa orientasi siswa maka dari itu Angga telah mempersiapkan fisiknya supaya kuat mengikuti upacara yang pasti memakan waktu lama.
Letak kelas Angga pun sudah berubah, sekarang ia berada satu lantai lebih dekat daripada waktu kelas sebelas kemarin. Ya, sekarang Angga berada di lantai dua. Setidaknya, beban kakinya berkurang, yang biasanya menaiki tangga hingga lantai tiga kini berkurang menjadi lantai dua.
"Depan gue Ngga." Baru datang posisi duduk Angga sudah diributkan oleh teman-temannya.
"Samping gue aja deng." Timpal Gilang.
"Bodo amat gue pilih yang ada temboknya." Angga memilih kursi yang berhimpitan dengan tembok. Angga suka duduk di pojokan, selain bisa main game saat pelajaran, ia juga sering leha-leha santai ketika diterangkan materi.
"Wi." Panggil Angga sambil mengayunkan jemarinya menyuruh Tiwi mendekat.
"Samping gue masih kosong, duduk sini ae." Ujar Angga yang membuat senyuman Tiwi mengembang.
Rupanya gadis tomboy itu tengah berbunga-bunga ketika diminta Angga duduk disampingnya.
"Oke." Tidak lepas dari perhatian Angga, ia menyadari perubahan sikap Tiwi kepadanya. Terlebih saat ketemuan joging kemarin, Tiwi berubah menjadi sangat perhatian dengan dirinya.
"Lo bawa topi kan?" Tanya Tiwi membuka obrolan juga memecah kecanggungan.
"Ada di tas, oh iya dasi belum gue pake." Angga berbalik kebelakang membuka resleting tas sekolah.
"Sini." Tiwi merebut dasi yang baru Angga keluarkan dari dalam tas, tanpa babibu lagi dia mendekat ke arah Angga guna memasangkan dasi di leher laki-laki itu.
"G-Gue bisa kalik." Ujar Angga keheranan.
"Yang masang cewek itu rapi, apalagi ceweknya cantik kaya gue." Celetuk Tiwi ditengah tangannya yang saling merangkai dasi.
Angga menepuk pundak Tiwi, ia terkekeh pelan mendengar penuturan gadis itu barusan, "Cewek paling pede yang gue kenal."
Angga menunduk melihat hasil rangkaian dasi yang dibuat Tiwi, "Thanks ya."
"Bayar sepuluh ribu!" Tiwi menghatungkan tangannya.
"Ck." Angga berdecak.
"Becanda!"
"Mau keluar, liat bocil SMP." Angga mendorong kursi duduknya, ia menyuruh Tiwi sedikit memingarkan kakinya agar dirinya bisa lewat.
Ratusan murid berseragam putih-biru memakai kardus yang ditali menggunakan rafia. Kardus tersebut tertulis nama-nama mereka dan angka yang menunjukkan kelompok mereka pada kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang dilaksanakan selama tiga hari.
"Dwi!" Abi iseng memanggil nama salah satu siswi baru yang terlihat cantik.
Disaat siswi tersebut mencari keberadaannya, Abi justru sembunyi dari balik balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angga Sayang Ibu✔️[Tamat]
ChickLit#1Kanker (06 Februari 2023) Tentang Angga, remaja malang yang merindukan kasih sayang.