VOTE DULU YAAA!! Tidak menerima alasan lupa😊
Happy Reading ....
Angga tengah mengepel lantai. Cowok itu berkacak pinggang melihat lantai rumahnya sudah bersih dan wangi buah apel."Hah .... selesai juga." Debas lega mengudara.
Angga mengambil kain pel dan ember melewati lantai yang agak kering.
Seperti biasa, Angga krisis beras lalu mau tak mau pagi ini ia sarapan dengan singkong lagi. Sejak Sabtu lalu, Angga sudah mulai tidak kerja karena tubuhnya lemas padahal belum melakukan apa-apa.
Satu-satunya uang yang masih Angga simpan di celengan bentuk ayam jago warna merah itu pun juga sudah sering ia ambil sedikit demi sedikit karena tidak ada jalan lain.
"Ya ampun." Angga memutar kenop kompor namun api tidak muncul.
"Pake abis segala, mana belum matang." Angga membuka penutup panci.
Sedikit?Ya iyalah, barang setiap hari diambil lama-lama juga habis.
Tapi tak apa, kebun belakang rumah cukup banyak tanaman yang dapat Angga manfaatkan sebagai pengganti nasi. Pepaya misalnya.
Pepaya bila di makan dalam porsi besar juga bisa menghilangkan lapar. Selain itu juga baik untuk kesehatan pencernaan, daunnya pun bisa dibikin lauk, contohnya oseng-oseng. Tapi sayangnya Angga pernah membuat ujung-ujungnya hanya ia buang karena tidak tahan rasa pait daun pepaya tersebut. Sepertinya dia salah masak.
"Turun ke jalanan bawa gitar udah pasti pulang bawa duit sih, tapi yakali!" Angga memijit-mijit kepalanya.
Beranjak berdiri, tak ada gunanya ia menghalu menjadi pengamen dadakan. Ia mengambil galah di belakang rumah, lalu ia tegakkan guna memetik buah pepaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angga Sayang Ibu✔️[Tamat]
Romanzi rosa / ChickLit#1Kanker (06 Februari 2023) Tentang Angga, remaja malang yang merindukan kasih sayang.