40: Pemakaman

2.1K 168 12
                                    

Berduka adalah suatu hal yang wajar dialami oleh keluarga yang sedang mengalami musibah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berduka adalah suatu hal yang wajar dialami oleh keluarga yang sedang mengalami musibah. Jenazah Bunda dan Nayla sudah dipulangkan ke rumah duka, menggunakan mobil ambulan. Sesuai persetujuan dari keluarga Bunda yang berada di Solo, jasad mereka berdua tetap di makamkan di pemakaman umum desa setempat.

Almarhumah Layla telah memutuskan untuk tinggal di desa tersebut sejak belasan tahun lalu, ia membangun sebuah rumah bersama almarhum suaminya. Maka desa tersebut adalah tempat peristirahatan bagi keluarga mereka.

"Ngga, istirahat gih. Biar gantian gue yang jaga." ujar Samuel kepada Angga yang tengah duduk di samping jasad Bunda dan Nayla sambil membaca surat yasin.

Angga tidak menggubris perkataan Samuel, laki-laki itu terlihat khusyu' berdoa.

Samuel menghela napas, ia mengusap pundak Angga. Menyalurkan semangat untuk sahabatnya yang tengah rapuh tersebut.

Walaupun Samuel tidak terlalu mengenal Nayla, tetapi dia tau betapa dekatnya gadis itu dengan Angga. Betapa sayangnya Angga dengannya, dan betapa akrabnya mereka berdua. Bukan hanya dengan Nayla, Samuel juga tau jika Bunda adalah perempuan yang lembut. Terbukti pada saat mengantar Angga ke rumah sakit waktu overdosis kala itu, Bunda terlihat sangat cemas namun tetap bisa menenangkan Samuel. Mengatakan jika Angga akan baik-baik saja, seseorang yang mempunyai sifat santai namun peka, mudah bergaul dengan segala usia, membuat roti beraneka ragam nan kreatif menambah varian di setiap rasanya.

Selesai berdoa Angga menoleh ke sekeliling, ternyata keluarga Bunda maupun keluarga almarhum suami Bunda belum ada yang kesini.

Hanya ada dirinya dan Samuel di dalam ruangan, namun di luar juga terdapat warga yang turut membantu memasang tarub untuk para pelayat nanti siang.

Angga keluar ruangan, meninggalkan Samuel yang tertidur pulas di samping kirinya. Angga berjalan pelan supaya lelaki itu tidak terbangun. Semalam juga Putri sempat menemani Angga, namun Angga menyuruh gadis itu pulang karena hari semakin malam.

03.00 WIB

"Matursuwun sanget nggih Pak, Mas." Dengan senyuman sendu, Angga berusaha tegar menyalami bapak-bapak dan para pemuda setempat yang membantu kelancaran segalanya.

"Sama-sama Nak, bagimana pihak keluarga masih dalam perjalanan?" tanya Pak RT.

"Saya belum bukak HP lagi Pak, tapi tadi malam pas saya hubungin katanya langsung mau kesini. Mungkin sekarang sedang dalam perjalanan." jawab Angga sangat serak, jangankan membuka HP. Angga bahkan belum menyentuh nasi sejak pulang sekolah. Ia sama sekali tidak mood ngapa-ngapain selain hanya ingin berada di dekat Bunda dan Nayla sebelum mereka di makamkan nanti.

"Oh begitu .... kalau kamu mau istirahat ndak papa istirahat dulu. Ada saya dan bapak-bapak yang akan bermalam disini." ujar Pak RT melihat wajah lelah Angga begitu kentara, anak itu juga terlihat sangat pucat.

Angga Sayang Ibu✔️[Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang