24: Kenyataan

3K 197 19
                                    

TIDAK JADI DOUBLE-UP TAPI PART INI MENGANDUNG 3000+ KATA. SEMOGA TIDAK BOSEN YAAA!!

So, Happy Reading guys...

So, Happy Reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa makin banyak."

Angga mengusap lehernya yang timbul bercak merah tampak lebam. Seingat Angga bagian leher tersebut tidak pernah terbentur atau tertonjok sesuatu.

Tok Tok Tok!

Angga berjalan membuka pintu yang di ketuk dari luar. Angga membuka sebagian pintu sehingga hanya kepalanya saja yang keluar.

"Monggo turun Mas, waktunya makan malam." Atun, wanita paruh baya yang bekerja puluhan tahun di rumah Panji.

"Oh nggih Bi, nanti kula nyusul." Angga tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya.

"Sudah ditunggu Bapak sama Ibu Mas."

"Ya Bi, aku panggil Zeni dulu." Angga menutup pintu kamarnya lalu berjalan ke kamar sang adik.

Ceklek.

Tanpa permisi Angga membuka pintu kamar sang adik. Menampilkan Zeni yang sedang menyisir rambut menggunakan sisir barunya.

"Mas, ngagetin aja."

"Ayo turun, kita makan malam." Angga mengkalungkan tangannya pada leher sang adik, menatap wajah mereka dari pantulan cermin. 

"Ayok." Zeni menyahut semangat. Menggandeng jemari Angga bersama tangan mungilnya.

"Mas, bentar lagi Zeni udah TK!" Girang anak itu menunjukkan tas baru berwarna pink bergambar kartun hello-kitty.

"Iya Dek, Mas Angga tau. Hampir setiap ketemu Mas, kamu selalu ngomong begitu." Angga terkekeh.

Anak kecil memang suka begitu. Mengulang-ulang ucapan bak lagu lama.

"Udah ndak usah dipikirin terus ya, besok kalau udah saatnya Adek TK, Adek juga bakal masuk ke sekolah impian kamu itu." Angga berjongkok mengusap puncak kepala Zeni dengan lembut.

"Tapi bagus kan?, ini yang milih Zeni sendiri lho." Ia masih saja memamerkan benda itu kepada Angga.

"Bagus." Angga mengangguk mengiyakan ucapan anak kecil itu supaya diam.

"Taruh dulu gih tasnya, udah ditungguin Mama Papa di bawah." Angga menaruh tas tersebut bersama dengan boneka di kamar Zeni.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angga Sayang Ibu✔️[Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang