Chapter 7

41 8 1
                                    

Alice berangkat bekerja dan Neona berangkat kekampusnya seperti biasa. Namun ia tetap memantau Alice sesekali, Daven bilang ada kemungkinan Alice akan menjadi target jika kubu musuh terdesak.

Neona
Ayo makan siang bersama kak, aku ingin membeli ayam goreng. Dimana ya enaknya?

Alice
Didekat kantorku ada yang rasanya enak,
Ayo disana saja

Neona
Bagus, aku akan menghabiskan uang jajanku

Alice kembali fokus dengan pekerjaannya, ia bertemu dengan Edward yang tak sengaja lewat didepan ruang divisinya. Membuatnya bertanya tanya, apa Edward juga ikut dalam pertikaian ini? Jika iya, bukan kah Alice harus mencari tahu rencana mereka?

Edward keluar gedung, ia menuju kampus Neona. Hanya sekadar ingin melihatnya sebentar karena nanti malam ia akan sangat sibuk. "Dimana dia ya?" ia mencarinya dari atas puncak gedung, lalu turun untuk mencarinya lebih dekat. Ia berdiri di jalanan setapak menuju taman baca sambil mengamati sekitar.

"Permisi bisa minggir sedikit? Anda menghalangi jalan tau," kata Neona. Itu benar, Edward menghalangi jalannya. Jalan ini dibuat tak cukup besar tapi Edward malah berdiri ditengahnya.

Perasaan Edward kembali menggebu saat mendengar suara Neona, padahal saat bertemu dengan Neona ketika ia tidur tidak seperti ini. Edward hanya diam bahkan tak menoleh ke arah Neona.

Neona yang melihat pria didepannya hanya diam dan tak lekas minggir pun memegang bahu pria itu dan menggeser posisi berdirinya ke arah kiri. Kulitnya dingin, sangat dingin. Neona mengernyit kan dahi. "Maaf ya tapi anda menghalangi jalan,"

Neona melaluinya begitu saja, reflek tangan Edward meraih tangannya dan menariknya. Kini Neona ada didalam rengkuhan Edward. Tentu saja gadis ini bingung, "Permisi?" katanya. Ia menatap Edward sedikit takut.

Nafas Edward memburu dan hanya menatap lekat Neona. "Ed?" seseorang memanggilnya. Membuat Edward bangun dari fantasinya.

"Kau sedang apa?" tanya Stephen. Ia melihat Edward sedang bersama perempuan ditempat umum, khawatir jikalau anggota lain melihatnya itu akan berbahaya.

Edward melepas Neona bahkan sedikit mendorongnya menjauh, membuat Neona sedikit oleng tapi tak jatuh. "M-maaf," ia pergi meninggalkan mereka berdua.

Stephen menaikkan bahunya, "Maafkan, dia memang tidak jelas,"

Neona hanya mengangguk, "Ngomong omong kau mirip orang yang kukenal, sudah ya aku pergi dulu," lanjut Stephen dan pamitnya.

Kini tinggal Neona sendiri yang masih bingung dengan apa yang terjadi barusan, ia bergegas menemui Alice karena sudah ditunggu disana.

*

Alice sudah menunggu dan memesankan makanan untuk mereka berdua. Tak lama Neona datang dengan wajah cemberut.

"Kenapa Neona? Ujianmu nilainya jelek?" tanya Alice saat Neona menggeser kursi nya untuk duduk.

Neona duduk "Aku bertemu orang aneh,"

"Bagaimana?" tanya Alice lagi.

Neona mencicipi makanannya, "Ed? Temannya memanggilnya Ed, entah siapa. Eden, Edo, Edward, Ed Sheeran, aku tak peduli,"

'Ed? Apa yang dimaksud itu Edward yang ku kenal? Jika iya, kenapa dia menemui Neona?' pikir Alice.

The Will of The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang