Chapter 34

31 3 7
                                    

Setelah hari dimana ia melihat Edward bersama Julia, Neona jadi berubah. Ia mudah marah jika ada sesuatu yang menyinggungnya.

Malam itu, ketika bulan bersinar sangat terang. Neona keluar rumah, ia menuju bar. Disana ia bertemu gadis kuncir kuda sedang bersenang senang dengan beberapa temannya. Sayang sekali, ia sedang tidak bersama gengnya malam ini.

"Oh astaga, gadis idiot ini datang ke bar," ia mendorong Neona dan berbicara angkuh.

Neona hanya menatapnya tajam, ia menunggu gadis itu pulang. Saat tiba waktu pulang ia menumpahkan minuman ke pakaian gadis itu,  "Astaga Rey, dia sengaja melakukannya, " ujar teman gadis itu. Rey gadis kuncir kuda itu memutar bola matanya malas. "Kau menantangku?"

Neona hanya tersenyum licik, mangsanya benar benar terpancing. Kini ia berhasil menggiring targetnya ke mengikutinya sampi ke tengah hutan kota, "Hey kau tuli ya!" bentak Rey.

Neona mendorong pelan tubuh Rey hingga menabrak pohon, "Kau tidak bisa melakukan apapun tanpa teman temanmu yang menyebalkan itu, rasa angkuh mu hanya cara untuk menutupi ketakutanmu,"

"Apa kau bilang!" ia hendak memukul Neona, tapi tak bisa. Tubuhnya tertahan tanpa alasan yang jelas.

Tak lama segerombolan serigala penghuni hutan datang, Rey merasa takut. Neona berjalan mundur, tak sedikit pun melepas senyum liciknya.

"Neona, jangan tinggalkan aku,"

"Neona!"

"Neona, aku mohon maafkan aku. Tolong, aku tidak akan menganggumu lagi," ia merengek minta minta agar Neona mmenolongnya.

"Time's up," Neona berbalik "selamat makan malam," ia pergi dari tempat kejadian.

Keesokannya, tersebar berita kematian Rey. Seluruh penjuru kota membicaraknnya, tentang bagaimana gadis yang malang itu tewas.

Stephen mengawasi Neona, ia mendapat firasat buruk. Karena satu persatu anggota kelompok Ethan tewas dengan cara yang beragam. Walau penyebab kematiannya cukup masuk akal, tetap saja. Mengapa mereka tewas secara bergiliran?

Polisi dan semua orang mencoba untuk memecahkan masalah ini. Lima orang telah tewas dalam sebulan ini dan mereka berkaitan satu sama lain, karena semuanya punya luka cakaran binatang. Tewas karena binatang buas, tenggelam , bunuh diri, tertabrak, gigitan ular yang mematikan, ada satu anggota yang belum mendapat ancaman atau hal semacamnya.

Karena itu, Neona akan melakukannya malam ini. Ia kembali keluar rumah, target terakhir adalah ketua dari mereka semua. Yang paling banyak melakukan perundungan pada Neona. "Hai Stella," ucap Neona.

Stella yang baru saja pulang dari rumah kekasihnya pun menanggapinya, "Berani juga kau berkeliaran dimalam hari, tidakkah kau dengar. Ada pembunuh berantai di kota kita,"

"Dan semua temanmu mati ditangannya?" ujar Neona. "Sangat lucu, bukankah hidup mu seperti komedi saat ini?"

"Apa maksudmu? harusnya kau bersedih seperti yang lain," Stella berkacak pinggang.

"Tidakkah kau merasa takut dan cemas?" Neona mengangguk, "Ku bersedih, tapi aku lebih bahagia mendengarnya. Mendengar suara teriakan mereka, merengek dan  meminta maaf. Neona maafkan aku, aku janji tidak akan menganggumu. All of the bullshit, apa kau tidak ingin menyusul mereka?" Neona tersenyum licik.

Stella menyadarinya, Neona lah yang melakukannya. Semua itu karena perilaku mereka, "Kau mau apa?"

"Kau mau apa? Selalu pertanyaan yang sama, kalian semua sama saja. Membosankan," jawab Neona.

Stella mundur saat Neona mendekatinya, "Neona, kumohon jangan lakukan. Aku minta maaf,"

Neona menggeleng, ia menyerang Stella. Membawanya ke atap apartemenya, Stella berteriak minta tolong. "Tidak ada satupun yang akan mendengarmu disini Stella, kau menyebutku aneh bukan? Setelah ku pikir, kau benar. Aku aneh, gadis idiot, sampah yang harus disingkirkan, pencari muka, kau benar semuanya. Kau mau tahu seberapa bodohnya aku?"

The Will of The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang