Hari ini Daven dan Alice pulang ke rumah orang tua Daven. Dua minggu menjelang pernikahan, mereka juga harus bersiap kan? Neona akan menyusul mereka bersama Dino nanti setelah ujian mereka selesai.
"Selamat datang Alice," ucap Helena ia memeluk Alice saat mereka masuk kerumah.
Alice tersenyum, "Bagaimana kabar ibu?"
"Aku baik, kemari aku tunjukan kamarmu," Helena mengantar Alice kekamarnya. Mereka tak boleh satu kamar, Alice akan tidur dengan Neona disini.
Daven menghampiri Alvin, "Bagaimana Ayah?"
"Cantik," kata Alvin sambil memandangi danau di belakang rumah mereka.
Daven menghela nafas, "Yang ku maksud itu persiapan disini ayah, bukan calon menantumu. Kalau itu aku pun tahu jika dia cantik," Daven terkekeh.
"Astaga Daven, aku jadi teringat saat pertama kali menikah dengan ibumu," Alvin menepuk pundak Daven, "Yah semuanya aman, hanya untuk berjaga jaga jadi aku sebar mereka mengelilingi desa,"
"Yah aku yakin teman Alice tidak akan mengacau," ujar Daven.
Alvin tersenyum, "Sudah siap Dav? Dulu aku merasa gugup, jantungku berdebar lebih kencang. Terlebih lagi satu jam sebelum pengikatan janji suci,"
Daven menghela nafas, benar kata Alvin. Ia gugup, sangat gugup. "Setidaknya kalau aku kena serangan jantung, aku sudah menikahinya,"
"Kau ini, sudahlah sana istirahat jangan terlalu lelah," pesan Alvin, mereka masuk kedalam rumah. Sedikit melenceng dari tujuan awal, mereka malah belok ke dapur untuk mengambil masakan Helena diam diam.
*
Dino dan Neona pulang dengan naik kereta, bisa saja Dino menggendong Neona sampai rumah. Namun untuk apa? Neona bilang ia ingin istirahat setelah menggunakan otaknya di ujian tadi. Ia tidur di pundak Dino, tangan Dino ingin memeluk Neona namun pemilik tubuh memperingatkan nya.
"Mau ku plintir ginjalmu?" kata Neona.
"Iya iyaa," Dino mengurungkan niatnya. "Nanti waktu selesai pengucapan janji suci jangan jauh jauh dariku ya,"
"Kenapa? Kau mau mengikatku biar jadi mate mu?" tanya Neona, biasanya setelah acara lempar buket bunga para werewolf muda akan mendekati lawan jenis incaran mereka. Lalu mengikat mereka dengan minum anggur, jika lawan jenis incaran mereka meminum pemberian mereka maka ia akan jadi matenya.
Banyak cara untuk menemukan mate dalam budaya mereka, dari mulai membuat janji tak terlanggar seperti yang dilakukan Daven dan Alice, memberi anggur seperti yang direncanakan Dino. Mungkin sekarang Charlie dan Gabriel juga akan melakukan sesuatu, seperti mencium Neona di bawah rembulan, mengingat pernikahan Daven dan Neona terjadi di bulan purnama ke 13 atau menjadi orang pertama yang dilihat Neona saat bangun keesokan harinya.
Tentu saja itu akan menjadi sulit, Daven dan Alvin tidak akan semudah itu memberikan Neona. Jangankan memberi kesempatan mencium putrinya, Alvin akan terus berada di samping Neona. Daven akan memantau dari jauh, Helena juga sedikit bingung dengan kelakuan mereka berdua. Menurutnya biarkan saja Neona yang memilih mate nya.
"Ehehe ya kan namanya juga usaha," jawab Dino.
"Nanti malah kak Charlie yang meminumnya," Goda Neona.
Dino mendengus kesal, kakak laki lakinya itu sungguh menjengkelkan. "astaga orang itu,"
"Lagi pula aku bilang sudah punya mate kan?" Neona bangun.
"Iya sih, tapi siapa? Ayo beri tahu," paksa Dino.
Neona menyipitkan mata, "Tidak, kau kan tukang mengadu,"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Will of The Moon
Werewolf"Dihadapan bulan kami membuat sumpah dan hal itu tidak akan pernah terlanggar. Aku akan selalu menjadi matamu dan kau akan selalu menjadi penenangku" Sebuah kisah yang sudah terlampau jauh untuk diingat oleh Alice kembali berlanjut. Namun semuanya t...