"Kau lihat sendiri kan Ed? Kau tidak bisa mempercayai Matemu," ucap Julia.
Mereka berdua melihat saat Charlie mencium bibir Neona. "Tinggalkan dia Ed, atau kau ingin mengikatnya?" lanjut Julia. "Pikirkan lagi perkataan Julio kemarin, dua pilihan. Neona atau tidak sama sekali, mengingat bukan hanya satu yang menginginkan Neona. Kau punya tiga musuh,"
Edward, ia sangat mudah terpengaruh. Apalagi setelah melihat Neona dengan pria lain secara langsung, ia tak menanggapi Julia dan langsung pergi.
Julia tersenyum, "Bingo," rencananya bersama Julio dan Joshua mulai berjalan satu per satu.
Julio sedang bersama William, mereka berbincang tentang posisi. "Jika kau berhasil menemukannya, aku akan memberimu posisi yang lebih tinggi,"
"Aku akan merasa terhormat," ucap Julio.
William menjamunya, "Apa kau sudah tahu keberadaannya?"
Julio mengangguk, "Kau bisa mengandalkanku,"
Mereka bersulang untuk kesepakatan yang mereka buat.
Stephen bersiap untuk mengajar, "Ed, kau tidak ingin menemui Neona sebentar?"
"Aku sedang tidak ingin," jawabnya.
Stephen menghela nafas, "Temui dia jika kau ingin, aku akan mengizinkannya. Tapi jangan melebihi batas yang telah ku buat untuk mu,"
Edward hanya mengangguk. Stephen berangkat ke kelas. Berkat Neona semua murid jadi tahu bahwa akan ada kuis hari ini, mereka melaluinya dengan baik.
"Wah, untung kau belajar," Sean menepuk pundak Neona.
Tidak ada yang bisa menghalangi mereka untuk bekerja sama, Neona membantu Sean dan Dino dalam mendapat Point. "Ada bayarannya, belikan aku makan siang,"
"Siap nyonya, satu paket makan siang akan segera datang," Kata Dino.
Mereka tertawa sebelum berpisah, Neona akan menunggu mereka di gazebo dekat perpustakaan seperti biasa.
Sayangnya kelompok ethan kembali menganggunya, "Hei! Cari muka ya didepan Sean?!" bentak salah seorang gadis yang pernah menjambak rambut Neona.
Mereka mulai merundung Neona kembali, gadis berkuncir kuda menampar Neona. Temannya dengan jaket denim mendorong Neona, menyiramnya dengan air dan makanan sisa lalu mereka menendang Neona. Sebenarnya Neona bisa dengan mudah melempar mereka semua, tapi kembali lagi dengan nasehat Daven.
Neona hanya sedih, ia kesal dan hanya menangis. Stephen datang agak terlambat, "Kalian ber enam, aku akan mengadukan ini ke Pimpinan kampus," ucap Stephen.
Mereka pergi dengan angkuhnya, menabrak Stephen dengan sengaja. "Mari sembuhkan luka mu," ajak Stephen.
Neona menolaknya dan langsung pergi entah kemana. Ia pergi sambil terisak, rasa bersalah langsung menghantui Stephen.
*
Dino pulang, "Mana Neona?" tanya Daven.
"Bukannya dia sudah pulang duluan?" Dino jadi bingung.
Daven pun begitu, "Kapan dia pulang? Kamarnya kosong,"
"Mungkin bersama Edward," celetuk Alice.
Daven mengerutkan dari, "Dia tidak boleh menemui Neona,"
Alice menanyakan perihal Neona pada Edward namun ia sendiri pun tak tak tahu keberadaan Neona. "Cari Neona, kenapa masih disini? Nanti dia diculik bagaimana?" ujar Alice.
Daven dan Dino pergi keluar mencarinya ketempat dimana Neona sering menghabiskan waktu sendiri. Hasilnya nihil, bahkan ponselnya pun tak dapat dihubungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Will of The Moon
Hombres Lobo"Dihadapan bulan kami membuat sumpah dan hal itu tidak akan pernah terlanggar. Aku akan selalu menjadi matamu dan kau akan selalu menjadi penenangku" Sebuah kisah yang sudah terlampau jauh untuk diingat oleh Alice kembali berlanjut. Namun semuanya t...