Chapter 41

30 3 0
                                    

Tidur terlelap ditengah heningnya malam, memang begitu seharusnya. Sampai terdengar suara keributan dari luar rumah, seorang warga tewas. Lagi dan lagi, sudah dua hari seperti ini. Daven memijat pelipisnya, "Aku harus bagaimana?"

"tidak ada pilihan lain selain memperketat penjagaan, tidak mungkin kau akan menyerang mereka duluan," jawab Stephen.

Hugo datang, "Ah, sunggu sulit mengatur mereka,"

Disusul oleh Jace, "Mereka merusak pelindung yang kubuat, siapa lagi jika bukan Julio pelakunya," ia duduk di sofa menyandarkan tubuhnya.

"Padahal besok adalah pernikahan Neona, haruskah kita undur?" tanya Daven pada Stephen.

"Itu memang mau mereka Dav, kau mengundurnya lalu Edward akan membujuk Neona dan kita kehilangan separuh dari kekuatan kita," ucap Stephen.

Daven menghela nafas, "Aku akan ikut bergantian untuk menjaga wilayah kita, kalian yang sudah berjaga hari istirahat lah,"

Dino memeluk Neona yang tertidur, "Badan mu hangat? Atau memang karena kita werewolf? "

Neona memeluknya, "tapi aku kedinginan,"

"Kau tidak enak badan?" tanya Dino.

Neona menggeleng, "Mungkin,"

"Aku akan panggilkan Stephen besok," ucap Dino.

"Memangnya ayah kemana?" tanya Neona.

"Ada sesuatu yang harus di urus, sudah kau tidur saja. Besok adalah hari besar, aku tidak mau kau sakit," jawab Dino

Daven dan beberapa pemuda berjaga malam itu, mereka sudah siap jikalau para vampire menyerang mereka. Dua jam yang lalu dua orang anggota desa dan satu werewolf tewas dibunuh para vampire.

"Bagaimana jika aku memberikan batu milikku pada mereka?" tanya Daven kepada Stephen, "Jika dibanding milik Neona, punya ku tidak sebegitu besar kekuatannya. Lagi pula aku juga jarang menggunakannya,"

"Jangan Dav, walau kau jarang menggunakannya. Milik Neona saja juga tidak cukup jika  terus menerus digunakan, kekuatan batu juga dipengaruhi pemiliknya. Mungkin milik Neona punya power yang besar, tapi Neona tidak. Begitu sebaliknya, kau punya power yang besar dalam hal ini," jelas Stephen yang di balas anggukan dari Daven.

"Kau benar,  terakhir kali ia menggunakan seluruh kekuatannya dia berakhir dengan tidur selama tiga bulan," ucap Daven. "Tapi bagaimana jika kita menukarnya?"

"Dengan apa?" tanya Stephen.

"Ini," ia menujukan batu kecil berwarna persis seperti milik Neona. "ini keluar saat pemakaman ibu,"

Stephen mengambilnya, ia memperhatikan batu itu. "Kau tahu Dav,  ini ide bagus.  Tapi kalau William sampai tahu, Dia akan menyerang kita habis habisan,"

"Jangan sampai dia tahu," ucap Daven.

Mereka berteu dengan Jaden untuk menyampaikan apa yang Daven bawa. Ia memberikan batu milik ibunya yang persis seperti milik Neona kepada Jaden. "Berikan ini pada William, bilang kalau ini milik Neona,"

**

Neona memakai pakaian pengantinnya, "Hmm begini rasanya mau menikah, "

Ia berdiri di depan cermin dan menghela nafasnya. "ayo, ayo kita lakukan," ucapnya pada dirinya.

Stephen menjemput Neona di kamarnya, "Sudah siap?"

Neona mengangguk, "Semua akan baik baik saja," ucap Stephen dengan menepuk lembut tangan Neona.

The Will of The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang