Chap 38

22 3 0
                                    

Tupai itu sampai di rumah Daven, ia meletakkan kalung Neona di sebelah ranjang Jovial. Daven mengambilnya, "Ini punya Neona, semalam dia kemari?"

'ada apa dengan Neona? Apa dia butuh bantuan?'

Daven teremenung sejenak, jika semalam dia kemari bukan kah para werewolf lain akan mengetahuinya? Daven beranjak mencari Dino dan Gabriel. "Apa kalian melihat Neona semalam?"

Mereka menggeleng, "Ia bahkan tak keluar dari cloodland dav," ucap Gabriel.

"Kita tunggu di perbatasan,"

Mereka bertiga menunggu dia perbatasan, "Boom," terdengar suara ledakan dari satu gedung yang paling besar. Diikuti para hewan penghuni hutan yang berlari menuju gedung tersebut. "Neona," celetuk Daven.

Neona berhasil membuka jalan untuk mereka keluar, William dan para bawahannya mencoba menghentikan Neona. Stephen, Jace, dan Hugo belum bisa membantu banyak. Kekuatan mereka belum pulih setelah masuk ke kekurungan peredam kemampuan.

Setidaknya mereka semua masih bisa berlari keluar Cloodland. Neona menyusul mereka setelah menghabisi beberapa vampire. Daven berdiri dan menajamkan penglihatannya, "Neona datang,"

Untuk kali ini Daven tidak akan menangkapnya secara paksa. "Kakak," ucap Neona.

Jleb, sebuah anak panah perak menembus tulang belikat Neona sebelum ia sampai didekat Daven. Daven berlari menangkap Neona yang terjatuh, "Neona," ia menggendong Neona, "Cepat hubungi Eric,"

Bahkan Stephen,Jace, dan Hugo pun kini berada di rumah Daven. Mau tak mau mereka harus mengamankan diri, Daven juga menerima mereka asal mereka berada di pihak Daven.

"Maafkan aku Neona, tidak seharusnya aku berkata demikian," ucap Daven.

Neona mengangguk, "Tak apa, memang ada benarnya,"

Hubungan diantara Daven dan Neona menjadi canggung, entah kemana hilangnya kata akrab diantara mereka berdua. Daven mencoba menyatukan mereka kembali, berbagai cara ia lakukan agar kakak beradik dapat kembali seperti dulu.

Namun memang mereka berdua perlu waktu untuk pulih, hanya butuh ruang untuk sendiri. "Apa kau sudah mendingan?"

Neona mengangguk atas pertanyaan Daven. "Setelah ini, aku akan ikut Stephen. Kakak tak perlu mengkhawatirkan aku lagi,"

Pernyataan Neona membuat Daven terdiam, bagaimana ia bisa berpisah dari adik satu satunya? Hanya Neona keluarga yang ia punya. "Kenapa? Kau tidak suka tinggal dengan kakak?"

"Bukan begitu," Neona berfikir, "Sekarang kakak sudah punya keluarga sendiri, harusnya aku juga bisa mengurus diriku. Aku sudah banyak membuat ulah dan menyusakanmu,"

Daven duduk di depan adiknya, ia memegang tangan Neona. "Kau boleh pergi kemanapun, tapi kembali lah kemari,"

Secara tak langsung Daven melarang Neona pergi, ia sudah berjanji pada orang tua nya bahwa ia akan menjaga Neona. "Aku akan memperbolehkan Stephen untuk tinggal disini,"

"Aku akan memikirkannya," ucap Neona.

*

Stephen menghampiri Daven yang tengah menggendong Jovial sambil memandang danau. "Kita tidak bisa mencegahnya,"

"Bisa, aku yakin bisa," ujar Daven.

Stephen menghela nafas, "Itu tidak akan berhasil untuk kedua kalinya,"

"Apapun itu, aku akan melakukannya," jawab Daven. "Sedari awal aku tak percaya pada Edward, kini semuanya benar benar terjadi,"

"Dari awal aku tak pernah berkata bahwa ia akan berada di pihak kita Dav, egonya terlalu luas untuk diberi satu tanggung jawab," tukas Stephen. "Kau sudah melindungi Neona dengan baik, jangan pikirkan apapun. Orang tua mu sudah tenang, mereka tak pernah menuntut mu melakukan hal lebih,"

The Will of The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang