Hari ini sedikit hangat, matahari tak tertutup awan seperti biasanya. Neona dan Alice berangkat bersama hari ini. Mereka berpisah di persimpangan jalan, "Dah kak,"
"Hati hati yaa," kata Alice. Ia langsung menyeberang jalan. Tak sengaja ia berpapasan dengan Edward yang membawa keranjang berisi bunga beraneka jenis. "Hai Ed,"
"Oh! Iya hai," Mereka berdua agak canggung sejak Alice kembali bertemu dengan Daven. Ia menurunkan keranjang bunganya.
"Tumben beli bunga, buat siapa?" tanya Alice. Tak biasanya Edward seperti itu, jangankan membeli sebuket bunga. Ia bahkan membuang bunga bunga yang ia terima dari para wanita yang menyukainya.
Edward kembali mencari alasan, "Hmmm ini, untuk temanku. Iya teman," ia menggaruk tengkuknya. "Kau mau satu?"
Edward mengambil setangkai bunga matahari untuknya, Alice menerimanya. "Terima kasih, akan ku taruh di vas mejaku. Ngomong ngomong, siapa temanmu? Kau sudah punya teman kencan ya?"
"Hm? Hmmmmmm mungkin begitu," ia malu malu.
Alice tersenyum, "Eyy, kenalkan padaku. Kau kan sudah kenal Daven, kenalkan juga temanmu itu padaku,"
"I-iya nanti aku kenalkan, sudah ya Alice aku kembali dulu," ia buru buru kembali ke gedung kantornya.
Daven yang dari tadi memantau Alice dari jauh agak kesal saat Edward memberi setangkai bunga padanya. Ia kembali dan menggerutu, karena Alice juga senang saat diberi bunga oleh Edward. Ia melempar serbet kemeja dengan malas.
"Kenapa? Ada yang salah?" tanya Charlie.
Daven menggeleng, seperti nya ia merajuk. "Apa aku harus beli kan bunga untuk Alice?" tanya nya pada Charlie.
"Yah kalau mau beli ya beli saja untuknya," jawa Charlie.
Daven berfikir, "Bunga apa ya?"
"Kau kan pacarnya kenapa tanya aku?" Charlie mengelap talenan bekas memotong buah. "Kau belum pernah membelikan dia sesuatu?"
Daven menggeleng, Charlie menghela nafas. "Kau ini benar benar, dengar ya wanita suka di beri kejutan kecil. Mereka akan merasa bahwa kau sangat memperhatikan mereka dan peduli padanya. Cepat sana belikan dia bunga, tas, sepatu atau apapun itu, kau ini mau menikah tapi masih belum peka,"
"Iyaa, kau sendiri malah belum punya pasangan sudah menceramahi aku," Daven mengirim pesanan ke meja pelanggan.
'Baiklah aku akan memberinya sesuatu nanti malam,' batin Daven. Ia segera mengirim pesan ke Neona untuk meminta bantuan.
Daven
Hey dimana kau simpan cincin dari ibu?Neona
DirumahDaven
Iya, tapi dimananya?Neona
Laci meja belajar, kenapa? Kau mau melamar nya sekarang?Daven
Buat jaga jagaNeona
YDaven mengangguk, sekarang ia harus memikirkan hal lain juga. Ya,ya menjauhkan Edward dari Alice. Dia cemburu melihat mereka berdua sangat akrab.
"Bagaimana Dav?" Charlie menepuk pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Will of The Moon
Hombres Lobo"Dihadapan bulan kami membuat sumpah dan hal itu tidak akan pernah terlanggar. Aku akan selalu menjadi matamu dan kau akan selalu menjadi penenangku" Sebuah kisah yang sudah terlampau jauh untuk diingat oleh Alice kembali berlanjut. Namun semuanya t...