1 – BAD & GOOD DAY
17.00 PM
Hujan menyambut sore hari ini dengan gagah,
tak banyak pecinta hujan yang memilih melanjutkan jalan dengan payungnya.
Beberapa memilih berhenti untuk sekedar berteduh menunggu sang awan berhenti menangisi bumi.
Sama seperti yang dilakukan si gadis manis di sebuah kafe pinggir jalan bedanya ia di sini bukan hanya untuk berteduh, kafe ini yang mungkin(?) setiap harinya ia datangi setiap pulang kuliah.
Tenggelam dalam lamunannya, merenungi harinya yang sejak pagi memang kurang baik untuknya.
Hari ini ia terlambat masuk kelas, di hukum oleh dosen, dan flashdisk untuk presentasinya hilang entah ke mana, sungguh lengkap.
Tidak seperti hari-hari biasanya, sore ini ia di sini hanya akan menghabiskan satu jam saja.
Karena harus membersihkan apartemennya yang tadi pagi ia rusuh kan bak kapal pecah hanya untuk mencari flashdisk nya.
Memasukkan segala barangnya yang ia letakkan di atas meja ke tas ranselnya, menaruh beberapa lembar uang yang cukup untuk membayar segala pesanannya di kafe ini. Menuju ke mobilnya dan tancap gas ke arah apartemennya.
18.00 PM
Tapi tanpa sadar ada seorang gadis lain yang sudah seminggu memperhatikannya di kafe ini.
Sana, Minatozaki sana namanya.
Ada apa dengannya?
Mengapa wajahnya ditekuk?
Apa harinya buruk?
Karena sungguh jika hari gadisnya sedang buruk ia benar bersedia mencerahkannya. Tapi apa daya ia hanya berani menatap dari kejauhan, sekedar menanyakan namanya saja nyalinya menciut.
Sebenarnya awal mula ia melihat gadis manis ini ketika Sana dan temannya sedang mengerjakan tugas kuliah di kafe ini. Ia tak tahu kalau hari itu adalah hari beruntungnya bisa bertemu gadis manis yang kulitnya seputih tahu dengan surai pirang panjangnya, serta kacamata yang bertengger di hidungnya menambah kesan tersendiri bagi yang menatapnya.
Padahal jika dilihat dari wajahnya, umur gadis manis itu pun lebih muda darinya, mungkin satu atau dua tahun di bawahnya. Tapi entahlah, Sana masih belum berani mendekatinya.
Pesanan yang selalu di order si gadis manis pun Sana tahu persis. Ya coklat panas. Sungguh gadis yang lucu pikirnya.
Ah tidak.
Apa ia akan pulang sekarang?
Kenapa cepat sekali?
Sana tahu betul berapa lama biasanya gadis manis itu habiskan untuk di kafe, paling tidak ia menghabiskan dua jam setiap sorenya di kafe ini.
Pupus sudah harapannya untuk menatap lama gadis manisnya, tunggu sejak kapan gadis manis itu miliknya.
Ia terkekeh sendiri membayangkannya.
Baiklah itu artinya ia juga harus pulang karena rumah serta kampusnya memang berjauhan dengan kafe ini. Sudah jelas bahwa ia kesini hanya untuk melihat Si gadis manis itu.
Halo semuanya ini cerita pertamaku, jadi maaf kalau kurang nyambung. Terimakasih yang udah baca sampe akhir bab 1 ini. Tunggu bab selanjutnya dari work HM saida ini!!❤
kalau ada ide atau apapun kritik dan saran boleh langsung komen saja.
udah gituu ajaa perkenalan singkatnya, selamat membaca, Adios.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me - Saida [END]
FanfictionBertemunya sang pujaan hati. "Dia sangat manis" Tulisan pertama saya tentang saida. Pure cerita fiksi, saya hanya meminjam nama dan visualnya saja. Silahkan dibaca. Adios. Highest rank #1 - Saida (22/06/2021 - 03/07/2021)