16 - EX

1.7K 132 33
                                    

16 - EX

Hari sudah mulai sore. Dahyun lebih dulu bangun, ia bergerak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelah kegiatan tadi siang bersama kekasihnya. Lihat saja kekasih cantiknya tidak merasa terganggu apapun dari pergerakannya.

Heol! Dia ini tidur atau pingsan. Bukankah harusnya aku yang lebih lelah.

Dahyun melirik Sana, ia membiarkan Sana yang masih tidur. Ia berjalan secara pelan, karena bagian bawahnya masih terasa nyeri. Jadi ia memutuskan untuk berendam kali ini.

.

Waktu berjalan 20 menit, Sana terbangun. Ia meraba sisi nya terasa kosong, tidak menemukan gadisnya di sebelahnya.

"Sayang?" Panggilnya.

Tak ada jawaban, ia memungut pakaiannya di lantai untuk dipakai.

Lalu keluar kamar untuk mencari gadisnya.

"Sayang? Dahyunie?" Ia kembali menyernyit, tidak mendapatkan jawaban apapun selain detakan jarum jam.

Ah! Dia pasti sedang mandi.

Sana tersenyum pasti perkiraannya benar, gadisnya pasti sedang mandi. Ia bergegas ke kamar mandi, lalu mengetuknya dari luar.

"Dahyun? Kau di dalam? Sayang?" Ia mendengar suara air mengalir namun tak mendengar suara gadisnya di dalam. Ia terus mengetuk pintu namun tetap tak ada jawaban, timbul lah kekhawatirannya.

Buru-buru ia buka pintu kamar mandi. Beruntung pintu kamar mandi tidak di kunci dari dalam.

Betapa terkejutnya ia melihat gadisnya entah tidur atau pingsan(?) di bathup. "YAK! DAHYUNIE?!" Ia menepuk-nepuk pipi gadisnya. "Nghh.." Lenguh Dahyun, wajahnya memerah sangat kontras dengan kulitnya.

"Sudah kubilang! jangan terlalu lama berendam, tubuhmu akan lemas nanti" Omel Sana seraya mengangkat gadisnya keluar kamar mandi dan memakaikannya bathrobe.

Dahyun hanya tersenyum melihat Sana mengomel, tetapi tetap memakaikannya baju.

"Kenapa kau--?! Tersenyum tak jelas begitu?!" Sana kembali mengomel melihat Dahyun hanya tersenyum-senyum menanggapi omelan Sana.

Kali ini Dahyun tertawa melihat wajah Sana.

Ia bergerak menidurkan kepalanya di paha Sana. "Aigoo~ Kenapa eonni marah-marah?" Ucapnya sambil mengambil tangan Sana untuk di genggamnya.

"Huft.. Itu karena kau membuatku khawatir" Jawab Sana seraya merapikan anak rambut Dahyun yang masih basah. Dahyun tersenyum mendengarnya. "Mian~".

"Hm kau tak boleh mengulanginya lagi, Arraseo?" Sana menunduk memainkan hidung indahnya dengan hidung Dahyun. "Arraseoo~" Dahyun mengangguk menanggapi Sana layaknya anak kecil.

"Apa kau merasa pusing? Lihat wajahmu memerah~" Tanyanya sambil mengusap pipi Dahyun. Dibalas gelengan dari gadisnya.

Sana tersenyum seraya menyisir rambut Dahyun yang sudah sedikit memanjang itu dengan tangannya. "Kenapa kau memilih rambut pirang ini?"

"Huh? Eonni tak menyukainya? Apakah aku harus merubahnya menjadi hitam? Aku mewarnainya sejak tamat sekolah"

"Hey aku hanya bertanya~ bagiku kau cocok dengan warna rambut apapun~" Jawab Sana sekalian menggoda Dahyun.

"Aaaa mwoya~" Dahyun menangkup wajahnya dengan kedua tangannya. Membuat Sana terkekeh dengan gemas.

Ia menyingkirkan kedua tangan Dahyun dan mulai mencium bibir manis gadisnya itu dengan lembut.

Heal Me - Saida [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang