54 - SHE'S MINE
9.00 AM
Tanah yang basah pagi ini membuat beberapa orang lebih malas untuk bangkit dari kasur nyamannya. Waktu yang terbilang tidak lagi pagi, hingga jam weker yang selalu saja berbunyi membangunkan salah satu gadis di sana.
Matanya mengerjap perlahan. Mencoba memulihkan kesadarannya penuh. Dengkuran halus ia dengar dari gadis lain yang masih setia menyembunyikan tubuh kecilnya dalam pelukannya
Sana kembali menyamankan posisinya, tak ada niatan untuk bangun di hari hujan seperti ini. Ia kembali memeluk Dahyun yang masih terlihat sangat lelah itu.
Tidak, mereka tidak melakukan apa pun semalam. Setelah acara pelamaran Sana terhadap Dahyun di taman bermain keduanya pulang sangat larut.Ia tersenyum dengan mata terpejamnya saat membayangkan sesi di taman bermain tadi malam. Akhirnya kata itu bisa ia ucapkan juga setelah sekian lama ia berlatih untuk mengatakan seperti itu pada Dahyun.
Aku sangat mencintaimu sayang.
Sana mengecup pelan pucuk surai Dahyun. Lalu kembali mengeratkan dan mengusap pelan punggung Dahyun di balik kaos oversizenya.
Keadaan hujan di luar membuat kenyamanan mereka bertambah berkali lipat. Sana pun kembali memejamkan matanya dan mulai kembali menyusuri alam mimpi.
.
11.30 AM
Kali ini gadis manis yang mulai terusik karena durasi mimpinya telah habis. Ia mengerjapkan matanya. Matanya terbuka berat, wajah kekasihnya yang pertama kali ia lihat saat bangun hari ini.
Dahyun menengokkan kepalanya memperhatikan sekitar kamarnya. Gelap. Tirai kaca juga belum terbuka. Ia sedikit bertumpu pada sikunya untuk melihat jam saat ini yang ada di atas nakas belakang Sana.
Menghela napas. Ini sudah lewat jam sarapan. Dahyun kembali masuk ke dalam pelukan Sana. "Sayang" Ia memeluk tubuh Sana, kemudian bibirnya ia dekatkan pada bibir milik Sana.
Cup! Cup! Cup!
Ciuman perlahan dengan berturut-turut ia berikan untuk membangunkan kekasihnya. Namun, Sana tak juga kunjung membuka matanya.
Cup!
Kecupan di leher Dahyun daratkan. Ia mendusal di leher Sana, menghirup wangi alami dari kekasihnya. "Sayang bangun~" Ucap Dahyun dengan suara paraunya.
"Hmm..?" Gumam Sana saat merasakan gerakan lebih pada lehernya.
Mendengar gumaman Sana, Dahyun mengadah menatap wajah kekasihnya yang masih memejamkan mata.
Tangannya ia bawa untuk mengusap pipi Sana berirama. "Sana eonni~" Suara nya masih terdengar parau di telinga Sana.
"Nee.." Jawab Sana dengan mata terpejamnya, ia mengeratkan pelukan pada pinggang Dahyun. Dengan kekuatannya perlahan Sana membawa Dahyun keatas tubuhnya.
Sehingga Dahyun saat ini berbaring di atas Sana tengkurap. "Masih mengantuk hm~?" Dahyun menangkup kedua pipi Sana. Anggukan lemah Sana berikan.
"Di luar hujan, jadi kajja tidur lagi" Ucap parau Sana membawa Dahyun untuk bersender di dadanya.
Dahyun memeluk pinggang Sana. "Tapi ini sudah siang eonni, kita harus makan" Ucap Dahyun.
"Ini baru jam 10 mungkin? Sebentar lagi sayang" Ucap Sana seraya mengerutkan alisnya.
Puk!
Pukulan kecil ia berikan di pinggang Sana. "Ini sudah tengah hari, C'mon wake up sleepyhead" Dahyun bangkit menjadi duduk di atas tubuh Sana dengan menumpukan kakinya agar tak membuat Sana sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me - Saida [END]
FanfictionBertemunya sang pujaan hati. "Dia sangat manis" Tulisan pertama saya tentang saida. Pure cerita fiksi, saya hanya meminjam nama dan visualnya saja. Silahkan dibaca. Adios. Highest rank #1 - Saida (22/06/2021 - 03/07/2021)