8 - LONELY

1.7K 175 13
                                    

8 - LONELY

Mentari dan suara kicauan burung menandakan pagi hari telah tiba. Orang orang terlihat memulai aktivitas paginya. 

Sinar matahari mengganggu mimpi indah si gadis manis, perlahan netranya mulai terbuka dengan jelas. Hembusan napas terdengar kasar menyadari tidak ada sang kekasih di sampingnya.

Seminggu yang lalu Sana memberi tahu Dahyun, kalau ia harus melakukan bisnis di luar kota jadi tak bisa menemani Dahyun seperti biasanya. Ya! Walaupun Sana masih berkuliah, ternyata Sana sudah mengurus bisnis yang dibeli oleh ayahnya. Dan Dahyun tak tahu kapan kekasihnya kembali. 

Dengan mata yang masih berat kaki dibawa menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh dan bersiap untuk berangkat kuliah. Tak butuh waktu lama hanya 30 menit adalah waktu tercepat Dahyun untuk mandi.

Selesai urusan badan sekarang langkah dilanjutkan menuju dapur untuk urusan perut.

TING!

Bunyi notifikasi dari handphonenya mengambil atensi Dahyun.

M. Sana

"Selamat pagi sayang-- ❤"  Dahyun tersenyum melihat isi pesan Sana, walaupun hanya ucapan singkat selamat pagi, baginya itu adalah hal kecil yang bisa merubah harinya, hanya Sana. 

Dengan cepat dibalas pesan Sana untuk menyemangati urusannya. Sebenarnya Dahyun ingin Sana agar cepat pulang tapi ia tak ingin menjadi pacar yang posesif dan mengekang apalagi sampai mengganggu hal hal penting Sana.

Dengan senyuman lebarnya gadis Kim itu langsung menyambar tas dan kunci mobilnya. Ia tak ingin melewati kelas dosen killer nya hari ini karena memikirkan gadisnya yang sedang tak ada. 

.

.

Jam terlihat menunjukkan pukul 05.00 PM saat ini. Sana terlihat di koridor apartemen Dahyun dengan wajah lelahnya. Tak sabar melihat gadisnya yang sudah beberapa hari ini ia tinggalkan. Sesampainya di depan pintu apartemen Dahyun wajahnya cepat cepat diubah seceria mungkin agar lebih mengesankan bertemu gadisnya.

"Aku pulang--" Teriak Sana tapi tak ada jawaban, Sana mengernyit. 

"Sayangg--" Tetap hening hanya suara detak jam yang menjawab. Sana kembali mencari di kamar dan di kamar mandi, ternyata Dahyun benar tak ada di rumah.

Badan didudukkan di sofa. dengan bingung bercampur khawatir ia mencoba menghubungi kekasihnya, mengapa kekasihnya di jam segini belum pulang. 

TUT TUT TUT

Mohon maaf nomor yang anda hubungi sedang berada di luar jangkauan. 

"Huftt-- " Napas di hembuskan kasar. Ia mencoba membaringkan tubuhnya yang lelah di sofa, seraya memejamkan mata. Berharap sebentar lagi gadis Kim nya datang. 

.

Waktu berjalan, 1 jam kemudian Dahyun baru saja turun dari mobilnya berjalan di koridor menuju apart nya dengan membawa kantung makanan untuk dirinya karena tak ada Sana dan ia pun tak bisa memasak. 

Memencet PIN apartemennya, melepas sepatu dan dan dilangkahkan kakinya masuk menuju dapur. Betapa terkejutnya ia melihat Kekasih Jepangnya yang sudah datang dan tertidur pulas di sofa dengan posisi tak nyaman.

Dia pasti kelelahan.

Buru buru ia mendatangi Sana, untuk membangunkan kekasihnya itu. Mensejajarkan tubuhnya di samping sofa, Dahyun menghela napasnya . "Eonni kajja pindah ke kamar"

Tangan bergerak memperbaiki anak rambut yang menutupi wajah cantik kekasihnya. "Sayang" Bisikan lembut Dahyun berikan. 

Akhirnya ia berhasil mendapati kesadaran Sana, ditatapnya wajah yang terlihat lelah itu, membuat hati Dahyun sakit. Sudah pasti Sana tertidur disini karena menunggunya. Sana yang melihat mata Dahyun yang berkaca kaca pun langsung panik memposisikan dirinya duduk.

Heal Me - Saida [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang