15 - SELFISH
"MWO?! AKU TERLAMBAT!" Kagetnya saat melihat jam di nakas menunjukan pukul 9 pagi.
Dahyun mencoba bangun dari tidurnya, namun tubuhnya tertahan karena tangan yang melingkar di perutnya. "SANA EONNI?!" Gusar Dahyun membangkan Sana.
"Hm? E-eoh? Apa yang sakit? Kau pusing?" Ucap Sana kaget dengan suara sedikit paraunya.
"Eonni aku terlambat~ ayo antar aku kuliah~" Rengekan Dahyun agar Sana melepas pelukannya.
"Shirreo! Kau harus istirahat dulu hari ini sayang"
"Aku tidak sakit eonni ayolah~"
"Dengarkan aku, lagipula kau sudah terlambat, aku tak ingin kau di hukum seperti waktu itu lagi, semalam kau memuntahkan banyak dari dalam perutmu" Sana melembut ikut bangkit duduk, ia menunjuk perut kosong gadisnya.
"Aku mohon? Dengarkan aku kali ini" Mohonnya sambil mengusap lembut pipi Dahyun. Saat ini gadisnya sedang tertunduk memikirkan bagaimana kalau aku tertinggal pelajaran? Bagaimana kalau aku harus mengulang mata kuliah ini?.
"Tidak, kau tidak akan mengulang, hanya satu hari saja~ percaya padaku hm?" Ucap Sana seolah tau kekhawatiran gadisnya terhadap kuliahnya itu. Dahyun menghela napas berat, lalu menganggukan kepalanya membuat Sana tersenyum.
"Kalau begitu kau mau tidur lagi atau sarapan?"
Dahyun menggeleng, "Aku tak napsu makan" Ia kembali berbaring memeluk Sana. Tentu saja Sana membalas pelukannya, membuat gadisnya senyaman mungkin.
.
11.00
Waktu berjalan, hari sudah mulai siang. Sana sudah lebih dulu bangun dan menyiapkan makan untuk keduanya. Kini ia menuju kamar untuk membangunkan gadisnya.
"Dahyunie? Sayang"
"Nghh..?"
"Kajja bangun, kita makan dulu"
Dahyun mendudukkan dirinya, sambil menyucek matanya. Ia menganggukan kepalanya menandakan ia menyetujui ajakan Sana. Kemudian Dahyun membuka lebar lengannya kehadapan Sana. Sana yang mengerti langsung memeluk Dahyun lembut.
"Bagaimana perasaanmu? Lebih baik?"
"Masih sama, masih mencintai eonni"
"Yaa~ Aku serius~" Dahyun terkekeh di pelukan Sana. "Hm ini lebih baik".
"Kalau begitu kajjaa" Sana menarik Dahyun ke meja makan. Disana sudah ada nasi goreng, roti beserta macam selai, dan susu. Lalu mendudukkan Dahyun dikursinya. "Makanlah~" Ia sedikit mengacak rambut Dahyun, membuat Dahyun mendengus kesal, lalu mengabil tangan Sana untuk di genggam.
Makan kali ini tidak mengganggu Dahyun lagi. Buktinya ia sangat lahap kali ini menghabiskan satu porsinya bersih.
"Eonni?" Panggilnya ada kekasihnya yang saat ini sedang sibuk dengan ponselnya.
"Hmm?" Sana berdehem, matanya masih tak lepas dari ponselnya.
"Aku tidak ingin makan hewan saat ini"
"Huh?!" Kaget Sana, bahkan saat ini sudah menatap heran pada gadisnya yang sedang memasang wajah canggung. "Ada apa?" Lanjutnya.
"Mm.. Aku sedang tidak berselera, maaf aku tidak memakan masakanmu tadi malam" Ucap Dahyun dengan wajah bersalahnya.
"Aniya~ Gwenchana~ hatiku juga sakit melihatmu semalam. Kau bisa katakan apa yang terjadi padamu sebenarnya"
"Tidak ada, aku tidak sakit. Hanya saja... Kemarin kelas kami mempelajari isi tubuh manusia. Tetapi--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me - Saida [END]
FanfictionBertemunya sang pujaan hati. "Dia sangat manis" Tulisan pertama saya tentang saida. Pure cerita fiksi, saya hanya meminjam nama dan visualnya saja. Silahkan dibaca. Adios. Highest rank #1 - Saida (22/06/2021 - 03/07/2021)