46 - KENCAN pt. 2
4.00 AM
Pukul 4 dini hari. Dahyun baru saja keluar dari kamar pasien lengkap dengan masker dan sarung tangan latex nya. Waktu berjalan cukup cepat, ia bahkan tak merasakannya karena terlalu serius menangani pasien-pasiennya.
"Dr. Kim!"
Panggil seorang gadis dengan rambut pendek blonde. Siapa lagi kalau bukan dr. Chae.
"Eoh? Ada apa Dr. Son?" Jawab Dahyun yang hanya melirik sebentar, lalu kembali disibukkan dengan kegiatan melepas serta membuang masker dan sarung tangan latex yang ia pakai tadi.
"Apa pasien tadi harus di operasi?" Tanya chae, yang dimaksud adalah pasien keracunan satu keluarga yang beranggotakan 4 orang.
"Tidak, untung saja mereka langsung memanggil ambulance saat itu. Jadi racun itu belum terlalu luas menyebar" Jelas Dahyun.
Sedangkan Chae hanya memasang wajah mengerti seraya menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, aku ke ruanganku dulu dr. Son!" Pamit Dahyun.
"T-tunggu, ini aku membeli terlalu banyak tadi" Chaeyoung mengulurkan tangannya dengan satu kaleng susu di genggamannya pada Dahyun.
"Ah! Thank you Chae!" Dahyun mengambil dan langsung meminumnya habis di depan chaeyoung. Membuat Chaeyoung melongo heran.
"Apa kau baru keluar dari goa huh? Aigoo ck ck" Ejek Chaeyoung seraya menggelengkan kepalanya seperti orang bijak.
"Inilah bukti bahwa aku adalah seorang pekerja keras"
"Nyinyinyinyi" Chaeyoung kembali mengejek Dahyun dengan memasang wajah menyebalkan di sana.
Sedangkan Dahyun hanya memutar bola matanya malas. Ia terlalu lelah jika harus kejar-kejaran dengan Chaeyoung saat ini.
Dahyun mengambil satu tangan Chaeyoung dan menaruh paksa kaleng susu tadi di genggaman Chaeyoung. "Terima kasih!" Ucapnya dengan penekanan. Lalu beranjak meninggalkan Chaeyoung di tempat.
.
Pintu di buka perlahan, dugaannya benar. Ia menemukan sang kekasih sudah tertidur dengan posisi Sana menaruh kepalanya menyamping dengan lengannya yang menjadi alas di meja kerja Dahyun.
Dahyun dengan perlahan duduk di kursi depan Sana, mengikuti posisi kekasihnya. Sehingga wajah mereka bertemu berhadapan.
Seutas senyum tercipta kala memandang wajah tenang Sana saat tertidur. Sudah lama sekali Dahyun tak menatap wajah kekasihnya saat tertidur seperti ini.
Cup!
Ciuman mendarat di hidung indah Sana dengan perlahan, ia tak ingin mengganggu tidur Sana.
"Gomawo, sudah berjuang untukku"
Dahyun kembali mengambil posisi semula, ia juga merasa lelah. Namun, matanya tak henti-hentinya berkedip masih untuk menatap wajah menawan Sana.
"Aku penasaran kenapa kau tak pernah lelah denganku? Bukankah aku melelahkan?" Lanjutnya berbicara sendiri. Tak lupa alisnya yang menyatu seperti orang penasaran.
"Tapi aku menyukainya, tetaplah seperti ini dan hiduplah lebih lama denganku"
Baru saja Dahyun menutup matanya, Sana tiba-tiba mengerjap. Tanpa sepengetahuan Dahyun, ternyata Sana telah terbangun pada saat Dahyun mengecup pelan hidungnya.
Masih dalam posisi berhadapan. Perlahan Sana mendekatkan wajahnya hingga napas mint miliknya menerpa wajah Dahyun.
Sana mendaratkan ciuman di bibir Dahyun dengan sedikit lumatan. Ia melepas tautannya kemudian kembali ke posisinya dengan senyuman hangatnya pada Dahyun yang kembali membuka mata, karena terkejut dengan aksi Sana tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me - Saida [END]
FanfictionBertemunya sang pujaan hati. "Dia sangat manis" Tulisan pertama saya tentang saida. Pure cerita fiksi, saya hanya meminjam nama dan visualnya saja. Silahkan dibaca. Adios. Highest rank #1 - Saida (22/06/2021 - 03/07/2021)