53 - HAPPIEST DAY

1.3K 126 112
                                    

53 - HAPPIEST DAY

10.00 AM

"Hey! Sedang apa?" Tanya Sana, hampir membuat Dahyun berteriak kaget. Karena Sana dengan tiba-tiba menidurkan kepalanya di atas paha Dahyun yang sedang duduk santai di sofa.

"Aku hampir saja berteriak astaga~!" Lapor Dahyun di buahi kekehan dari Sana. Menggemaskan.

"Mian" Ucap Sana lalu bergerak memeluk dan menyembunyikan wajahnya di perut Dahyun. Usapan lembut Dahyun berikan di punggung Sana.

"Good morning, princess" Sana mengadah tersenyum pada Dahyun. Menatap wajah manis gadisnya dari bawah. "Morning, my lover" Jawab Dahyun tanpa melepaskan atensi dari ponselnya. Ia hanya mengusap pipi Sana perlahan.

"Berhenti menatapku seperti itu, Byuntae~!" Ujar Dahyun merengek saat merasa Sana menatapnya lekat dan intens dari bawah.

Sana terkekeh. "Wae~? Aku padahal hanya sedang menatap gadisku" Jawabnya dibalas gumaman tak jelas dari gadisnya. Apa dia tak sadar semalam dirinya sangat buas membuatku lelah. Gumam Dahyun kecil.

Sana hanya terkekeh. Ia kembali memeluk perut Dahyun. Mendusalkan wajahnya rapat pada perut gadisnya. Matanya mulai terpejam. Posisinya sangat nyaman saat ini, menghirup wangi dari sabun yang Dahyun pakai, sangat manis.

"Jangan tidur lagi eonni~ kau belum sarapan" Peringat  Dahyun seraya mengusap punggung Sana.

"Kau sudah?" Tanya Sana mengadah, gadisnya terlihat mengangguk. Ia meletakkan ponselnya lalu memberi atensi penuh pada Sana.

"Aku sudah makan tadi sewaktu eonni mandi" Ucapnya, usapan di pipi Sana masih tidak berhenti. Sana terlihat mengangguk mengerti.

"Arraseo, kajja temani aku makan!" Dengan sigap Sana bangkit lalu mengangkat tubuh gadisnya ala bridal style. Menuju meja makan.

"Yak!! Kamjagyaa!" Teriak Dahyun seraya memukul bahu Sana. Kekasihnya hanya tertawa melihat reaksi Dahyun tadi. Ia kembali melanjutkan langkah. Dengan Dahyun yang mulai melingkarkan tangannya di leher Sana.

"Jja~" Sana mendudukkan Dahyun di kursi makan dengan selamat. Lalu ia menyusul duduk di sebelahnya untuk sarapan ditemani gadisnya.

Sana mulai memakan sarapannya dengan Dahyun yang selalu menatapnya. "Aaa~" Sana memberi sesendok pada gadisnya. Dahyun terlihat menggeleng. "Aaa~" Sana tetap memberi satu sendok berisi nasi dan lauk pada Dahyun.

Mau tak mau Dahyun menerimanya membuat Sana tersenyum puas. Sana kembali makan sesuap, lalu lagi-lagi memberi Dahyun sesendok nasi.

"Aku sudah makan sayang" Ucap Dahyun.

"Tak apa, kau harus makan banyak, selagi aku masih bersamamu aku akan menyuapimu" Ucapnya dihadiahi cubitan oleh Dahyun tepat di perut sampingnya.

Sana membuka mulutnya lebar tanpa suara. "Aak sayang~" Keluh Sana seraya melengkungkan tubuhnya karena cubitan Dahyun.

"Jangan berbicara yang tidak-tidak~!" Ucap Dahyun meninggi disertai rengekan. Ia tak suka mendengar kalimat yang Sana katakan barusan.

"I-iya sayang tidak-tidak" Sana masih sibuk mengelus perutnya yang telah tercubit tadi. Dahyun mendelik tajam pada Sana lalu berdiri ingin masuk ke kamarnya. Moodnya sudah jelek saat ini.

Namun Sana menahan lengannya. "Mau kemana? Aku belum selesai" Tanya Sana seraya menunjuk piring yang masih ada setengah porsi di atasnya. Mencoba memasang wajah melas pada Dahyun.

Sebelum Dahyun menjawab ia lebih dulu melingkarkan tangannya pada perut Dahyun lalu menariknya untuk duduk di pangkuannya.

"Maaf ya? Sebentar lagi aku selesai" Ucap Sana membawa Dahyun ke dalam pelukannya seraya ia menikmati sarapannya.

Heal Me - Saida [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang