3 - TOGETHER

1.9K 220 9
                                    

"Mari bersama!"

"Haha ya memang kita sekarang sedang bersama bukan eonni?". Si gadis manis terkekeh.

.
.
.
.

"Eoh? Mari pulang bersama maksudku. Hitung hitung untuk kita mengenal lebih dalam?" Gugup Sana. Sekalian bisa mendapatkan alamat gadis manis ini pikirnya.

"Oh baiklah, tapi aku baru satu jam disini"
"Apa eonni mau pulang sekarang?" Lanjutnya.

"Terserahmu saja, aku free" terdengar kekehan sana.

Dia lucu. -Dahyun

"Kalau begitu, aku bayar ini dul-". Tapi dipotong oleh Sana.

"Biar aku saja!". Potong Sana.

"Eoh? Gomawo eonni" Ucap Dahyun sambil memasang senyum manis di wajahnya.

"Sama-sama, dan tolong berhenti memasang wajah seperti itu"
"Jantungku bisa rusak karena ulahmu" Lanjutnya, setelah itu pergi untuk membayar semua pesanannya dan juga dahyun tentunya.

Terlihat rona merah di pipi Dahyun saat ini, Ia merasa ribuan kupu kupu terbang di perut nya.

Ada apa denganku?

Tapi dia sangat lucu.

Dahyun merasa ada yang aneh pada perasaannya.

Apa saat ini ia jatuh cinta?

Ayolah mereka baru bertemu sore ini.

Bagaimana seseorang bisa jatuh cinta secepat itu?

Apa ini artinya Tuhan tengah mengirimkan seseorang untuk hidup nya? Dahyun takut, Ia takut salah sangka, ini adalah kali pertamanya ia merasakan ini.

"Kajja dahyunie!"

"Nee kajja Sana eonni" Dahyun dengan senyumnya. Sebelum terjadi kebingungan antara keduanya karena mereka sama-sama membawa kendaraan pribadi.

"Naiklah ke mobilku, aku akan menyuruh orang untuk mengantarkan mobilmu ke rumahmu dahyun". Jawab Sana seolah mengerti apa yang di pikirkan dahyun.

Dahyun agak ragu, mereka baru mengenal hari ini secara singkat apa gadis ini bisa di percaya? Pikirnya.

"Tenanglah aku tidak akan menipumu, kalau kau tak percaya aku bisa menunggu mobilmu bersamamu di apartemen milikmu dahyun". Modus Sana, padahal ia hanya ingin berlama lama dengan gadis manis nya ini.

"Baiklah eonni kajja".

ASSA -Sana

"kajja".

Keadaan hening di dalam mobil Sana, yang satu tenggelam dalam pikirannya, yang satu lagi sibuk mengontrol detakan jantungnya yang menggila duduk berdampingan dengan gadis pujaannya.

Di lampu merah. Sana melirik dahyun, ternyata gadis itu tertidur di kursinya, Sana terkekeh pelan, padahal jarak antara apartemen dahyun dengan kafe itu hanya membutuhkan 20 menit saja.

"Eunghh.., Oh mian Sana eonni, aku ketiduran".

"Gwencana Dahyun" Sana dengan senyumnya.

Disisi lain dahyun sedang merutuki dirinya.

"Bisa bisanya aku tertidur di mobil sana eonni." Gumam dahyun tapi masih terdengar di telinga Sana.

Dahyun memang orang yang susah untuk menahan kantuknya.

Sana yang melihatnya tersenyum dalam diam.

Sangat lucu untuk ukuran gadis sepertinya.

"Sudah sampai!"

"Kajja kita masuk sana eonni"

"eoh? Apa kau tak percaya padaku dahyun?"
Dahyun sedikit tertawa dengan pertanyaan sana. "Apa aku harus tak percaya pada eonni agar bisa mengajak eonni mampir?."

"Eoh??"

"Sebagai ucapan terimakasih, karena sudah mengantarku, kajja kita masuk." Ucap dahyun sambil melepaskan safebelt dan segera turun dari mobil Sana.

"....."

Sedangkan Sana masih shock karena itu artinya ia akan berduaan dengan dahyun di apartemennya?!

Tok tok tok

Benar! itu ulah dahyun, karena Sana tidak bergerak dari kemudinya dari tadi.



.......

Pendek yaa kali ini partnya huhu..

Segini dulu guyss
Terimakasihh yang udah mau baca work ini.❤

Maafk kalau ceritanya gak masuk feel nya.

See youu....❤

Heal Me - Saida [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang