27 - SICK
"Shh..."
Ringisan terdengar dari pemilik tubuh yang mulai mengerjap sambil memegang kepalanya yang benar-benar berat dan sakit.
Sana bergerak duduk, untuk melihat waktu saat ini. Betapa terkejutnya ia bangun di waktu yang benar-benar terlambat untuk bekerja. Baru saja tubuhnya ingin bangkit, suara gadis lain menghentikannya.
"Tunggu, eonni mau kemana biar aku antar" Dahyun menghampiri Sana dengan langkah yang cepat namun hati-hati, karena tangannya dipenuhi nampan yang berisi bubur beserta satu gelas air dan juga terlihat pil kecil di sebuah wadah.
"Ingin buang air?" Tanya gadis itu lembut, setelah berhasil meletakkan nampan yang ia pegang tadi.
Sana menjawabnya dengan gelengan, menyandarkan tubuhnya di kepala kasur. Ia baru menyadari kalau ia jatuh sakit semalam. Tubuhnya benar-benar lemas saat ini.
Matanya memejam saat merasakan tangan hangat Dahyun menyapa dahi dan pipinya. Gadis itu terlihat menghela napas setelah tangannya terpisah dari wajah Sana, suhunya belum turun.
"Makan dulu ya? Biar aku suapi" Tanya Dahyun dengan tangan yang sudah memegang semangkuk bubur beserta sendoknya. Sana kembali menjawab tanpa suara ia mengangguk.
Dahyun tersenyum melihatnya dengan telaten ia meniup-niup bubur agar tidak panas saat sampai di lidah Sana. Setelah dirasa tak terlalu panas, kemudian ia arahkan pada Sana dengan hati-hari.
Sana mengernyit saat merasakan bubur yang sedang ia makan rasanya benar-benar pahit.
Dahyun menangkap ekspresi itu.
Cup!
Ia mengecup kening Sana lembut.
"Aku mengerti rasanya tidak enak, tetapi eonni harus tetap makan setidaknya setengah dari porsi ini ya?"
Sana mengangguk, entah kenapa kerongkongannya ini sangat kering dan berat untuk dibawa berbicara.
Beberapa suapan telah tertelan, Sana tak sanggup lagi. Ia menahan tangan Dahyun saat ingin memberinya satu suapan lagi.
Gadisnya mengerti, ia mengganti mangkuk itu dengan segelas air putih. Lalu membantu Sana meminumnya dengan hati-hati.
Terakhir Dahyun memberi satu pil. Seolah mengerti Sana langsung meminum obat itu dengan lancar.
"Jja~ sekarang tidur lagi, aku akan kembali setelah membereskan ini" Ucap Dahyun tangannya sudah menyentuh nampan untuk di bersihkan.
Setelah berdiri Dahyun menghela napasnya berat. "Lain kali jangan mengabaikan waktu makan, eonni kemarin mengabaikan segala pesanku, membuatku benar-benar khawatir"
Sana dengan cepat memeluk pinggang Dahyun menyembunyikan wajahnya yang hangat di perut Dahyun. Membuat gadis Kim sedikit menarik ujung bibirnya untuk tersenyum. Mengembalikan nampan yang telah dipegang, untuk membalas pelukan Sana di perutnya.
"Maaf~" Ucap Sana serak, tanpa melepas wajahnya dari perut Dahyun.
Dahyun mengernyit mendengar suara dari kekasihnya. Pelukan Sana begitu erat.
Dahyun meregangkan pelukannya, "Ada apa dengan suara eonni? Berbaring sebentar aku ingin memeriksa sesuatu" Pintanya pada Sana.
Ia membaringkan tubuh lemas itu perlahan, lalu memperbaiki selimut untuk tetap menghangatkan tubuh kekasihnya.
Tangan bergerak mencari penlight miliknya di laci nakas. "Aaaa~" Pintanya pada Sana untuk membuka mulutnya.
Dahyun dengan teliti melihat apa yang menjadi dugaannya. Dan benar, ternyata gadisnya juga sedang mengalami radang pada tenggorokannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me - Saida [END]
FanfictionBertemunya sang pujaan hati. "Dia sangat manis" Tulisan pertama saya tentang saida. Pure cerita fiksi, saya hanya meminjam nama dan visualnya saja. Silahkan dibaca. Adios. Highest rank #1 - Saida (22/06/2021 - 03/07/2021)