47 - IGNORING ME
Pagi tiba, kicauan burung menyambut beberapa manusia yang sudah kembali beraktivitas di luar sana, entah hanya untuk berolahraga atau melakukan kewajiban bekerja. Beberapa toko pun sudah bersiap untuk membuka sumber keuangannya untuk melayani tamunya.
Namun, tidak dengan sepasang kekasih yang sedang di dalam kamar saling berpelukan. Keadaan yang terlalu nyaman untuk dilepaskan. Sepertinya hari kemarin begitu menguras tenaga mereka. Bahkan setelah kembali dari perjalanan kencan ke taman bermain kemarin, Dahyun langsung tertidur di mobil, sehingga Sana harus menggendongnya ke dalam apartemen.
"Nghh.." Dahyun menggeliat dari tidurnya. Netranya mengerjap, mendapati sang kekasih masih tertidur pulas di sampingnya. Namun enggan untuk bangun. Ia semakin merapatkan tubuhnya pada Sana yang masih setia memeluk tubuhnya. Dahyun bergerak mendusalkan wajahnya di leher Sana untuk mendapatkan kenyamanan.
"Hmm?" Gumam Sana saat merasakan gerakan gadisnya yang ke sana-kemari di lehernya mencari kenyamanan. Sana semakin mengeratkan pelukannya serta mengusap punggung gadisnya. "Gwenchana" Ucap Sana menenangkan dengan suara paraunya, ia mengira Dahyun sedang mengigau dalam tidurnya. Namun sepertinya Sana tidak menyadari kalau matahari sudah terbit kembali.
Sana kembali tertidur. Usapan di punggung Dahyun pun sudah berhenti. Ia kembali menyelami dunia mimpinya.
Berbeda dengan gadisnya yang sudah mengerjapkan mata kembali. "Ugh!" Keluhnya. Sepertinya Dahyun kesusahan untuk tidur lagi.
Dahyun mendongak menatap wajah Sana yang tidur lelap seraya memeluknya. Ia berpikir dua kali saat berniat mengganggu tidur Sana, setelah melihat wajah lelah itu.
Dipikir-pikir Sana belum ada istirahat banyak. Sesudah datang ke Amerika ia langsung menemui Nayeon, setelah itu menemuinya, dan esoknya langsung pergi ke taman bermain untuk berkencan dengannya.
Cup!
Bibirnya ia daratkan sekilas di bibir ranum milik Sana. "Morning kiss" Bisik Dahyun. Setelah itu Dahyun memilih untuk bangkit, perlahan melepaskan tangan Sana yang berada di pinggangnya. Dahyun mengarahkan tujuannya pada kamar mandi. Ya, ia memilih mandi lalu menyiapkan sarapan untuknya dan Sana.
.
"Good Morning babe!" Ucap Sana antusias seraya memeluk Dahyun yang sedang berkutat di dapur. "Morning sayang" Jawab Dahyun setelah itu kembali berkutat dengan masakannya.
"Can i have my morning kiss?"
"I Already gave it this morning"
"Huh? Belum sayang" Elak Sana, ia kembali mengeratkan pelukannya di perut Dahyun. "Kemari" Tangan Sana bergerak memegang dagu milik Dahyun membawanya menghadap wajahnya.
Cup!
Kecupan serta lumatan terjadi cukup lama. Sana sepertinya benar-benar kecanduan dengan rasa bibir manis milik Dahyun.
"Sudah, aku masih membuat pancake, eonni tunggu di meja makan saja" Ucap Dahyun setelah melepas tautan yang semakin intens.
"Aku akan menemanimu~" Ucap Sana mengeratkan pelukannya pada perut Dahyun.
Dahyun hanya pasrah mengikuti kemauan kekasihnya.
.
"Sayang lihat! Aku membeli sesuatu baru" Antusias saat melihat Dahyun yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Konsol game? Eonni kau serius?" Tanya Dahyun terkejut.
Sana mengangguk. "Aku juga membelikan untukmu satu, kemarilah" Sana mengangkat kedua kardus Nintendo keluaran terbaru dan mengajak Dahyun untuk duduk di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me - Saida [END]
FanficBertemunya sang pujaan hati. "Dia sangat manis" Tulisan pertama saya tentang saida. Pure cerita fiksi, saya hanya meminjam nama dan visualnya saja. Silahkan dibaca. Adios. Highest rank #1 - Saida (22/06/2021 - 03/07/2021)