34 - WE ARE LONELY
"Nona Kim, Nona muda datang dengan kondisi menangis tadi siang" Ucap salah satu pelayan di mansion keluarga Kim, yang saat ini hanya di tinggali si putri sulung, Kim Nayeon.
"Jinjja?! Dahyun datang? Di mana dia?" Nayeon baru saja datang dari kantornya malam hari.
"Di kamar, nona" Jawab Si pelayan.
Tanpa mengganti baju kerjanya, Nayeon langsung mendatangi kamar Dahyun yang sudah jarang, bahkan tak pernah lagi gadis manis itu tempati. Tetapi tentu saja masih layak di pakai karena setiap harinya dibersihkan oleh pelayan di sana.
Tok tok tok!
"Dahyunie? Eonni masuk ya" Izin Nayeon sebelum melangkahkan kakinya lebih dalam masuk ke kamar Dahyun.
Gadis itu terlihat sangat memperhatikan. Tubuhnya ditutup sempurna oleh selimut. Yang terlihat hanya tubuh yang bergetar seperti seorang menangis. Dengan tissue yang sudah berserakan.
Nayeon duduk di bibir kasur sebelah Dahyun. Tangannya mengusap tubuh Dahyun. "Ini eonni~" Perlahan Nayeon membuka selimut yang menutupi Dahyun.
Rasanya ia ingin menangis juga melihat Dahyun yang sepertinya sangat menyedihkan saat ini. Matanya sangat bengkak, kulit wajahnya memerah sangat kontras dengan kulit aslinya.
"Duduklah~ apa yang sudah terjadi pada adik kecil eonni ini?" Nayeon mendudukan Dahyun, menghapus air mata serta ingus yang berada di wajah adiknya itu. Namun tetap saja air mata itu kembali mengalir.
"Eonni.. Hiks.. Hikss" Dahyun memeluk Nayeon. Seperti mengadu kepada ibunya. Benar, hanya Nayeon yang ia punya sekarang.
"Nee eonni disini~"
.
Dahyun keluar dari kamar mandi. Setidaknya tubuhnya sudah lebih baik dari sebelumnya.
Kemudian ia menuruni tangga kerena kmarnya yang berada di lantai 2, untuk makan malam bersama eonninya.
"Dahyun? Kemarilah~ eonni sudah memasak untukmu~" Panggil Nayeon dengan antusias saat melihat adiknya menuruni tangga.
"Eonni tak kerja?" Tanya Dahyun seraya mengambil tempat untuk duduk. Sedikit heran saat sudah menemukan Nayeon di jam segini. Dahulu Nayeon paling cepat pulang pada pukul 11.00 malam.
Sama dengan Dahyun, Nayeon juga terlihat mengambil tempat di seberang Dahyun. "Aku sudah pulang~"
Dahyun hanya menganggukan kepalanya dan mulai memasukkan satu sendok penuh ke dalam mulutnya.
Demi menghargai masakan Nayeon, sekaligus ia juga merindukan rasa dari masakan eonninya itu, akhirnya Dahyun menghabiskan satu piringnya dengan bersih.
"Terimakasih makanannya~" Ucap Dahyun lalu langsung beranjak menuju kamarnya lagi.
Nayeon yang melihat itu hanya menghela napasnya. Ada apa sebenarnya dengan adiknya itu? Apa ada hubungannya dengan Sana?
Tak mau menebak terlalu lama akhirnya Nayeon menyusul Dahyun di kamarnya.
Tok tok tok!
"Dahyun? Eonni masuk ya?" Tanya Nayeon memastikan adiknya belum tertidur.
"Nee~" Jawab Dahyun lirih dari dalam.
Mendapat jawaban Nayeon membuka perlahan pintu kamar Dahyun.
Gadis manis itu terlihat duduk di sofa yang menghadap kaca memperlihatkan keadaan diluar yang sedang hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me - Saida [END]
FanficBertemunya sang pujaan hati. "Dia sangat manis" Tulisan pertama saya tentang saida. Pure cerita fiksi, saya hanya meminjam nama dan visualnya saja. Silahkan dibaca. Adios. Highest rank #1 - Saida (22/06/2021 - 03/07/2021)