29 - EUNHA
Mata lelahnya bekerja tanpa henti menscene berkas berkas yang ada di meja kerjanya. Rasanya lelah, sesekali ia melirik frame foto yang ada di meja kerjanya berisikan dirinya dan gadis manisnya. Dengan begitu cara dirinya menghilangkan rasa lelah yang ia rasakan.
TOK TOK TOK!
Ketukan dari luar ruangan terdengar. "Masuk" terlihat sekertarisnya menunduk hormat sebelum memberitahu informasi pada atasannya.
"Seorang gadis meminta bertemu dengan anda nona, ia juga mengaku sudah membuat janji dengan anda" Ucap Si sekertaris.
Sedangkan Sana dibuat bingung oleh ucapan sekertarisnya. Ia tak merasa memiliki janji dengan clien siapapun hari ini.
Gadis?
Janji?
Apa Dahyun?
Sana melirik jam di pergelangan tangannya. Saat ini bukan jam pulang Dahyun. Lalu kembali menatap sekertarisnya. "Baiklah suruh dia masuk, kau tunggu di depan pintu ruanganku"
"Baik saya mengerti"
Selagi menunggu sang tamu, Sana kembali mengecek berkas-berkas yang sempat tertunda tadi.
Ceklek!
"Annyeong? Sana" Suara sang tamu menyapa, terdengar familiar. Tentu saja.
Sana bangkit dari kursinya menatap tak percaya dengan apa yang dilihat sebagai tamunya sekarang.
Ia tertawa kecil seraya menurunkan kaca mata yang sedari tadi bertengger. "Bagaimana bisa kau berani menginjakkan kaki disini" Ucapnya dengan mata yang menajam.
Sang tamu terlihat memutar bola matanya. "Huh? Apa itu sapaan terbaik untukku?"
Sana kembali tertawa, kali ini sungguhan. "Kau mengharapkan apa? Eunha-ssi?" Benar, gadis itu Eunha. Gadis yang pernah membuat Dahyun salah paham dan marah besar padanya hingga memutuskan untuk break.
"Menyambutmu dengan pelukan hangat? Atau tundukan hormat? Eum tapi sayangnya--
--bahkan aku tak mengharapkanmu menampakkan diri di depanku. Jadi, pergilah" Lanjutnya membuat gadis bernama eunha ini mengepalkan jemarinya.
Sedangkan Sana ia sudah kembali duduk di kursi kebesarannya, dengan mata yang disibukkan laporan-laporan yang dibuat pegawainya.
"Kim Dahyun" Ucapnya pelan.
Berhasil mendapatkan atensi Sana. Pen di tangannya terlihat berhenti bekerja pada kertas putih itu. "Jangan pernah mengucapkan namanya dengan mulutmu"
"Wow apa gadis itu berdampak besar padamu?" Sana kembali menyibukkan diri, seolah tak menganggap ada gadis lain selain dirinya di ruangannya.
"23 tahun, Universitas ***, Jurusan Kedokteran Umum, Semester akhir.
Kim
Dahyun"
Tak tahan lagi, Sana menggebrak mejanya dengan kedua tangannya. "Berhenti mengucapkan nama gadisku dengan mulutmu!"
Kali ini Eunha yang tertawa, ia merasa lucu dengan apa yang terjadi di depannya. "Wae? Apa gadismu sesuci itu?"
Sana mendekati tubuh Eunha, lalu menunduk mensejajarkan wajahnya pada telinga gadis itu. "Eoh, tak pantas namanya terucap dari bibir iblis sepertimu" Bisiknya. Lalu tersenyum smirk melihat wajah kemerahan Eunha.
"Sekertaris Do! Masuk! Bawa gadis ini pergi dari kantorku, jangan pernah biarkan dia kembali lagi!" Ucapnya tegas. Membuat Si sekertaris merasa bersalah karena membiarkan gadis aneh ini masuk pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me - Saida [END]
FanfictionBertemunya sang pujaan hati. "Dia sangat manis" Tulisan pertama saya tentang saida. Pure cerita fiksi, saya hanya meminjam nama dan visualnya saja. Silahkan dibaca. Adios. Highest rank #1 - Saida (22/06/2021 - 03/07/2021)