30 - IT'S OKAY
"Tadi Eunha datang ke kantorku"
.
Keadaan menjadi hening setelah pernyataan Sana barusan.
"Lalu?"
"H-huh?"
"Lalu apa yang dia lakukan di kantor eonni" Dahyun mengeratkan pelukan seraya mencari kenyamanan di tubuh Sana.
"T-tidak ada, dia b-berbicara tak jelas aku pun tak mengerti"
"Baiklah" Ucap Dahyun mengejutkan Sana, ia kira gadisnya akan marah besar lagi setelah tahu gadis bernama Eunha kembali menemuinya.
Secepat kilat Sana mengangkat tubuh Dahyun agar duduk di antara kedua pahanya. "Eonni! Astaga kau mengejutkanku" Dahyun melayangkan protesnya.
"Kau jinjja tak marah?" Tanya Sana, tangannya mengeratkan pelukan pada tubuh Dahyun. Sedikit menunduk untuk menatap wajah gadisnya.
Gadis manis itu terlihat menghela napasnya. "Tidak, aku percaya pada eonni" Ucapnya seraya mengecup rahang tegas milik kekasihnya.
Kali ini Sana yang menghela napas. Bukan karena ia tak senang Dahyun tak marah padanya. Tetapi rasanya mengganjal.
"Ada apa dengan helaan napas itu? Apa eonni tengah berharap aku marah besar?" Dahyun mengangkat kepalanya dari senderan nyamannya. Menukikkan alisnya satu.
Sana malah gelagapan untuk menjawab pertanyaan gadisnya. "T-tidak bukan begitu maksudku"
"Lalu?"
Sana berdecak. Menarik pinggang Dahyun agar lebih merapat pada tubuhnya. "Sayang aku tahu kau sangat tak menyukai gadis itu, sikapmu ini sangat membingungkanku"
Kali ini Dahyun menegakkan tubuhnya. Tangannya berpindah melingkar pada leher Sana. "Apa eonni melakukan sesuatu yang tidak seharusnya eonni lakukan bersamanya?" Selidiknya.
"Apa maksudmu~ aku tidak melakukan apa-apa, kau bisa tanyakan pada Sekretaris Do" Jawab Sana.
"Sayang aku percaya" Ucap Dahyun setelah mengecup bibir Sana. "Eonni saja yang tak percaya padaku kalau aku mempercayaimu" Lanjutnya seraya sesekali mempertemukan bibirnya dengan milik Sana.
Setelah itu Dahyun bangkit masuk ke kamar untuk mandi, meninggalkan Sana bersama pikirannya.
.
Sedangkan Sana mengela napasnya. Harusnya ia senang, gadis manisnya mempercayainya. Tapi ini aneh, tak biasanya.
Hela napas kembali lolos, tubuh di paksa berdiri menuju gadisnya.
Pintu dibuka perlahan, khawatir gadisnya sudah terlelap.
"Eoh eonni? Mandilah dulu~ aku akan siapkan baju untukmu, lalu kita makan malam bersama" Ternyata gadisnya belum tidur. Ia terlihat baru saja selesai memakai piama nyaman miliknya.
Sana tak terlihat mengikuti perintah gadisnya. Ia malah duduk di bibir kasur. Seraya menunduk.
"Dahyun-ah? Apa kau bosan padaku?" Cicitnya kecil. Namun masih terdengar di telinga gadis manis itu.
Kaget. Tentu saja, itu yang di rasakan Dahyun. Kenapa bisa kekasihnya berkata seperti itu.
Kaki di langkahkan cepat ke arah kekasihnya lalu berdiri tepat di depan kekasihnya yang masih menunduk.
"Kau bicara apa eoh? Katakan padaku apa yang membuat eonni berpikiran seperti itu?" Tangannya menangkup wajah Sana agar menatapnya. Tubuhnya sedikit membungkuk demi menyamakan tinggi dengan wajah Sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me - Saida [END]
FanfictionBertemunya sang pujaan hati. "Dia sangat manis" Tulisan pertama saya tentang saida. Pure cerita fiksi, saya hanya meminjam nama dan visualnya saja. Silahkan dibaca. Adios. Highest rank #1 - Saida (22/06/2021 - 03/07/2021)