"Eonni akan pulang?" Dahyun bertanya sembari menatap Sana yang tengah bersiap untuk kembali ke hotelnya.
"Iya, kau juga butuh waktu istirahat kan? Besok pagi aku datang lagi" Jawab Sana tanpa menatap Dahyun.
"Aku tidak mau, tinggalah" Ucap Dahyun menghentikan kegiatan Sana. Kali ini ia menatap netra Dahyun. "Sayang? Kita sudah bicarakan ini tadi"
"Na shireo!" Dahyun tak setuju.
"Lagi pula apa kau berani tidur bersama orang yang baru kau kencani 2 hari hm?"
"Mwo?" Dahyun hampir tersedak salivanya sendiri mendengar ucapan kekasihnya itu. "Eonni bicara apa eoh? Bahkan kita sudah pernah melakukan hal 'itu' apa yang harus ku takuti!"
Sana terkekeh melihat wajah menggemaskan gadisnya. Itu benar, ia hanya berniat menggoda.
"Haish! Jajjangna! Jadi semua yang kita lakukan di masa lalu tak berarti untukmu?" Keluh Dahyun saat melihat Sana tertawa, apa hal 'itu' tidak berarti bagi Sana. Pikir Dahyun.
"Aigoo aigoo, tuan putri nya Sana sedang kesal" Ucap Sana seraya mengacak pucuk rambut Dahyun.
"Intinya, malam ini tidak usah pulang, di sini saja! Ini sudah malam" Kekeh Dahyun menahan Sana.
"Aku kan pemberani" Sana menyombongkan diri.
"Tapi, aku tidak"
.
Di sinilah Sana, ia akhirnya menuruti keinginan gadisnya yang tak ingin ditinggal. Ia juga sebenarnya tak tega meninggalkan Dahyun sendirian malam ini, namun ia pikir Dahyun butuh waktu untuk dirinya sendiri.
Keduanya berada di sofa apartemen milik Dahyun. Dengan Dahyun yang memeluk pinggang Sana posesif serta kepalanya yang bersender di bahu Sana, dan Sana yang merangkul tubuh Dahyun.
"Kenapa eonni jadi sangat menyebalkan?" Tanya Dahyun karena sejak kemarin Sana selalu menggodanya.
Sana tersenyum mendengar pertanyaan Dahyun. "Benarkah? Aku tidak merasa seperti itu"
"Hm kau sangat menyebalkan! Hingga aku ingin mencubit perutmu berkali-kali" Ucap Dahyun dengan jemarinya yang sudah menepuk-nepuk pelan bagian perut Sana dari luar bajunya.
"Bukankah kau terihat seperti merindukan abs ku?" Goda Sana lagi.
Kejadian berikutnya pasti kalian sudah bisa menebak.
"Arghh! Arraseo"
Yap, cubitan Dahyun telah mendarat di perut rata milik Sana. Hingga membuat Sana meringis.
"Byuntae!"
"Tidak ingin melakukannya?" Tanya Sana dengan sesekali membawa tangan mungil Dahyun untuk mengelus perutnya yang telah dicubit tadi.
"Tidak! Dan berhenti membicarakan hal itu" Ucap Dahyun menghentikan topik mereka.
Kemudian suasana hening, Sana dan Dahyun memilih tenang menikmati waktu mereka berdua dengan sunyi, sebelum suara Sana memecahkan keheningan.
"Sayang?"
"Hmm?"
"Dr. Son itu? Siapa?"
"Dr. Son? Dia sahabatku, yang menemaniku selama ini di sini"
"Disini? Di apartemenmu? Kalian?"
Dahyun terkekeh mendengar nada pertanyaan dari Sana. "Cemburu?" Tanya Dahyun.
"T-tidak" Ucap Sana terbata, tak ingin ketahuan jika sedang menyimpan sedikit rasa cemburunya. Ia tak ingin di cap sebagai kekasih yang pencemburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me - Saida [END]
FanfictionBertemunya sang pujaan hati. "Dia sangat manis" Tulisan pertama saya tentang saida. Pure cerita fiksi, saya hanya meminjam nama dan visualnya saja. Silahkan dibaca. Adios. Highest rank #1 - Saida (22/06/2021 - 03/07/2021)