57 - GO TO INCHEON

1.2K 110 45
                                    

57 - GO TO INCHEON

Hari mulai gelap, Sana masih setia memeluk gadisnya yang belum membuka matanya. Tangannya terus aktif bergerak mengusap punggung Dahyun lembut.

Tak lama dirasa balasan pelukan di tubuh Sana. Dahyun mengeratkan pelukannya. Dengkurannya pun tak terdengar lagi.

"Bagaimana perasaanmu princess?" Tanya Sana sedikit berbisik di telinga Dahyun.

Anggukan dirasakan Sana karena Dahyun menyembunyikan wajahnya di leher milik kekasihnya. "Kita makan ya? Hari mulai malam" Ujar Sana.

Dahyun menggeleng ia ingin melanjutkan tidurnya lagi dalam pelukan Sana. Namun Sana tak menuruti gelengan gadisnya. Ia meregangkan pelukannya hingga terciptalah rengekan dari gadis manis dengan mode manjanya.

"Aaa andwee~!" Rengek Dahyun seraya memeluk erat tubuh Sana lagi.

Sana menghela napasnya, kalau Dahyun sudah mode begini tak mungkin ia bisa membantah jika tak ingin gadisnya menangis lagi.

"Sayang makan dulu ya? Aku tak ingin kau sakit" Ucap Sana perlahan penuh perhatian. Mengelus punggung gadisnya.

Dahyun tak menjawab. Ia memilih tetap diam dalam pelukan hangat Sana.

Sana menghela napasnya panjang. "Baiklah, aku yang akan mengambil makan untukmu sebentar" Ucapnya.

"Aniyaa~! Tetap peluk aku~!" Rengek Dahyun Saat merasa tangan Sana sudah tak memeluk tubuhnya.

"Aigoo gadisku sangat manja~ kemari" Sana akhirnya mengalah ia memeluk Dahyun lagi. Dengan senang Dahyun menyelipkan wajahnya di lekukan leher Sana. 

"Masih mengantuk hm?" Tanya Sana. Anggukan di leher Sana pun terasa jelas.

"Ingin aku gendong ke bawah untuk makan?" Dahyun kembali menggeleng membuat Sana melepaskan napasnya berat lagi.

"Sayang kau harus makan, ini sudah mulai malam, dan aku tak  mungkin mengizinkanmu untuk tidak makan" Ucap Sana seraya mengusap surai gadisnya.

Tangannya berpindah di pipi Dahyun membawa gadisnya itu untuk menatapnya. "Makan ya? Kumohon" Ucap Sana menatap lekat mata gadisnya.

Akhirnya Dahyun mengangguk juga membuat Sana tersenyum senang melihatnya. Ia mengecup kening Dahyun lalu bergerak duduk.

"Ingin kemana~?" Cegah Dahyun saat Sana mulai keluar dari selimut hangatnya.

"Hm? Aku hanya ingin meminta buttler untuk mengambilkan makan, hanya di depan kamar saja tidak lama" Jawab Sana menjelaskan.

Dengan mode Dahyun yang saat ini, Sana mengerti, Dahyun tak ingin ditinggalkan atau gadisnya nanti akan marah dengan membuat wajahnya menggembung kesal. Dan meminta maafnya itu akan sangat lama.

"Baiklah~" Ucap Dahyun seraya melepaskan perlahan genggamannya di lengan kekasihnya.

Sana tersenyum melihat wajah ragu gadisnya. Dengan cepat ia berdiri untuk keluar kamarnya menemui salah satu buttler di sana.

"Buttler Choi? Tolong bawakan makanan di dapur dua porsi ke kamarku" Ucap Sana saat menemukan salah satu buttler yang kebetulan melewati kamarnya.

"Baik nona" Balas Buttler Choi seraya membungkuk hormat lalu langsung menjalankan perintah nona mudanya.

Sana kembali masuk ke kamarnya menemukan gadisnya yang sedang berbaring menghadap kaca besar menampilkan pemandangan malam hari diuar.

Dengan perlahan Sana juga ikut berbaring memeluk tubuh kecil gadisnya dari belakang. "Sedang memikirkan apa hm?" Tanya Sana membuyarkan pikiran Dahyun.

Heal Me - Saida [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang