13 - JEALOUS

1.8K 132 20
                                    

13 - JEALOUS

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun berjalan semestinya saat ini sudah menginjak semester akhir bagi Sana dan masa praktek bagi Dahyun, memang setiap sesuatu tidak ada yang selalu berjalan mulus bahkan trotoar saja mempunyai lubang. Sama seperti hubungan dua gadis cantik ini yang sedang dalam masa pertikaian. 

20.00

"Aku pulang" Sapaan hangat ceria Sana. Ia melihat Dahyun yang baru keluar kamar langsung memeluk Dahyun dari belakang.

"Dari mana? Kenapa baru pulang? Aku tahu eonni tak pernah pulang dari kampus sampai matahari terbenam seperti ini" Tanya Dahyun dengan nada dinginnya.

"Apa maksudmu? Aku dari kampus sayang~" Jawab Sana seraya mengeratkan pelukannya.

"Apa sesenang itu pergi dengan pria itu?" Nada sinis terdengar dari mulut si gadis manis yang mencoba melepas pelukan Sana. Saat ini Ia mengambil tempat di sofa dengan pandangan lurus ke arah Tv yang dinyalakannya. 

"Sayang ada apa denganmu? Siapa yang kau maksud? Aku baru saja pulang dari kampus" Jawab Sana terdengar heran dan sedikit khawatir melihat wajah sembab Dahyun.

Masih tidak mau mengakuinya?

Sedangkan Dahyun hanya tersenyum dengan mata kosong. "Jam 4 sore di taman dekat kampus eonni" Ucap Dahyun lantang. Di buahi tatapan kaget dari gadis yang lebih tua. "Dari mana kau tahu?". 

Sebelumnya memang Dahyun berniat menjemput Sana, karena lokasi rumah sakit tempatnya menjalani praktek lumayan dekat dengan kampus Sana. Tetapi, di perjalan lampu merah ia berhenti, tatapannya berubah miris melihat sang kekasih sedang berpelukan di taman dengan seorang pria tampan. 

Dahyun tertawa sinis. "Wae? Apa aku benar? eonni kalau bosan padaku bilang saja tak perlu sembunyi sembunyi seperti itu" Tanya Dahyun lagi. 

Buru buru Sana mendekati Dahyun, ia berlutut di hadapan Dahyun yang duduk di sofa dan menggenggam tangannya. 

"Aniya itu tidak benar, namanya Bang Chan. Dan dia hanya teman semasa high school-ku saja, percaya padaku nee?" Jelas Sana. Dahyun membuang napas kasar.

Cih! Aku bahkan tak bertanya namanya.

"Sudahlah aku lelah. Ini ketiga kalinya aku melihatmu memeluk orang lain dengan orang yang berbeda. Bersenang-senanglah eonni, lakukanlah semaumu" Dahyun melepas genggaman Sana dan berdiri tak menghiraukan Sana yang ada di sana.

Dahyun masuk ke kamarnya dan dan menutup pintunya kencang hingga terdengar memekikkan telinga. 

Sana pun tak tinggal diam, ia pergi mengetuk pintu Dahyun. 

Bersenang-senang?! Bagaimana bisa!

"Dahyun dengarkan penjelasanku dulu sayang" Sana mulai menggedor pintu kamar dengan Dahyun didalamnya.

"Sayang~" Panggil Sana dari luar dengan nada memohon dengan tangan terus menggedor pintu kamar Dahyun. 

Sana menyesali perbuatannya sendiri, kenapa ia menerima ajakan Bang Chan untuk bertemu sore tadi? Dan kenapa ia tak menolak saat dirinya mulai di dekap oleh pria itu?

.
.
.

Jam sudah menunjukan pukul 21.00.

"Sayang buka pintunya" Suara Sana mulai melemah, tapi tak ingin putus asa. Sana masih setia di depan pintu kamar.

Ceklek!

Terdengar suara kunci pintu yang dibuka dari dalam. Sana buru-buru membuka pintu kamar. Ia mendekat untuk memeluk gadisnya, tapi Dahyun terlihat memundurkan langkah. 

Heal Me - Saida [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang