38 - PLEASE

1.7K 137 158
                                    

38 - PLEASE

Kring! Kring!

Dahyun terbangun karena alarm yang ia setel sendiri sesuai jadwal kerjanya. Kepalanya sedikit pening karena terlalu banyak menangis semalam. Ia terlalu terkejut melihat Sana yang sudah ada di depannya dengan tiba-tiba. 

Tubuh di paksa berdiri dari kasur nyamannya menuju kamar mandi untuk bersiap pergi ke rumah sakit.

.

"Good morning Dr. Kim!" Sapa seorang perawat yang berpapasan dengan Dahyun.

"Morning" Jawab Dahyun singkat seraya menganggukkan kepalanya. Semua staff dan perawat di sana sudah terbiasa akan sifat Dahyun yang dingin dan misterius.

Tetapi itu tak merusak citra Dahyun sebagai salah satu dokter terbaik di rumah sakit ini.

Dahyun memasuki salah satu ruangan ganti khusus dokter di sana. Ia meletakkan tasnya di loker, melepas blazer hitamnya mengganti dengan jas putih dokter kepunyaannya.

Lalu ia menuju UGD untuk melakukan tugasnya. Terlihat beberapa pasien telah menunggu, namun belum ada yang menangani.

"Ke mana Dr. Son?" Tanya Dahyun, karena pasien yang sedang menunggu adalah spesialis Chaeyoung yaitu masalah tulang. Ia saat ini berada di area perawat sekaligus mengecek jadwalnya.

"Dr. Son belum da--" Ucap si perawat terpotong karena melihat seorang yang di bicarakan telah berada di belakang Dr. Kim memposisikan jari telunjuknya di depan mulutnya.

"Aku di sini!" Bisik Chaeyoung di telinga Dahyun hingga mengagetkan sang empunya. Hampir saja Dahyun berteriak di sana.

"Yak! Jugule?!" Ucap pelan Dahyun dengan ancang-ancang ingin melemparkan pukulan. Chaeyoung yang tau Dahyun akan memukulnya, ia segera lari untuk menangani pasiennya dengan terkekeh kecil.

Menggoda Dahyun sepertinya adalah hobinya. Sejak kejadian semalam Chaeyoung mulai mencoba menghapus perasaannya yang ingin memiliki Dahyun. Ia sadar posisinya saat ini hanyalah menjadi sahabat bagi Dahyun.

"Suster, mari ikut aku ke ruangan korban konstruksi kemarin" Ucap Dahyun, ia ingin mengecek kondisi pasiennya.

"Mari dok"

.

Di ruangannya Dahyun terlihat sedang membaca berkas-berkas pasien di rumah sakit itu.

Tok tok!

"Ya, come in please!" Ucap Dahyun lalu membereskan berkas-berkas di mejanya tadi.

"Ada apa Yuna?" Sapa Dahyun pada seorang perawat bernama Yuna itu.

"Ini, tadi pagi seorang wanita cantik menitipkan ini untuk Dr. Kim" Jawab perawat Yuna seraya menyerahkan surat dengan warna pastel di sana.

"Ah! Thankyou!" Dahyun merimanya. Baru saja ia ingin membuka surat itu, tiba tiba dikejutkan oleh pintu ruangannya yang terbuka.

"Dr. Kim! Pasien di kamar ICU mengalami kejang-kejang" Ucap seorang perawat yang tiba-tiba mendatangi Dahyun di ruangannya.

"Ok! Aku akan segera kesana!" Ucap Dahyun ia meletakkan surat tadi di mejanya, lalu buru-buru keluar dari ruangannya menuju ruangan ICU di lantai atas.

.

4.00 PM

Waktu berjalan, hari mulai petang. Di lain tempat, terdapat Sana yang sedari tadi sudah berada di sebuah cafe dekat rumah sakit tempat Dahyun bekerja. Ia telah berpakaian rapi, dengan bunga yang setia menemaninya.

Heal Me - Saida [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang