12 - BIG DEAL
Sore ini jalanan terlihat lumayan sepi, untuk kota yang selalu padat ini. Awan cumolonimbus bergerak menutupi matahari. Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.
Gadis berhidung indah ini sedang berada dalam perjalanan menuju kampus kekasihnya, sedikit terburu buru dalam membawa mobilnya. Takut jika turun hujan, dan gadisnya sendirian.
Waktu berjalan, 15 menit kemudian Sana sampai di depan fakuktas Dahyun. Cukup sepi, ia tak menemukan gadisnya di pintu depan. Rintik hujan sudah mulai turun. Sedikit masuk ke dalam gedung untuk mencari Dahyun.
Akhirnya ia menemukannya. Dahyun terlihat sedang berbincang dengan temannya(?). Sana pun tak tahu siapa gadis berponi yang berada di sebelah Dahyun. Segera ia dekati gadisnya.
"Annyeong?" Sapa Sana pada Dahyun dan sedikit menundukkan diri pada seorang gadis disebelah Dahyun.
Dahyun melihat Sana, ia segera menyembunyikan dirinya di belakang Sana. "Eonni kajja pulang" Bisiknya di telinga Sana.
"Ada ap--" Ucapan Sana terhenti kala Dahyun menarik-narik ujung bajunya, Sana mengernyit bingung dengan perlakuan Dahyun kali ini. Ia di sadarkan kembali oleh tarikan dibelakang baju nya.
"Arraseo arraseo~" Sana sedikit tersenyum ramah pada seorang gadis yang membuat Dahyun takut ini, dan dibalas tak kalah ramah. Tubuhnya langsung ditarik kekasihnya menuju mobil. "Pelan pelan sayang~"
Sesampainya di mobil, Sana sedikit membersihkan tetesan air di rambut Dahyun.
"Jaketnya dilepas lalu letakkan di kursi belakang saja, itu basah" Tutur Sana yang langsung dituruti Dahyun. Selagi Sana mengatur penghangat di mobil.
Mobil dijalankan dengan kecepatan rata rata. Sana memecah keheningan yang tercipta sejak mobil dijalankan.
"Sayang? Mau ke minimarket depan dulu? Persediaan cokelatmu habis" Tanya Sana saat berada di trafic light.
"Jinjja? Kalau begitu kita mampir dulu eonni" Jawab Dahyun si pecinta cokelat.
Keadaan di mobil kembali hening hingga akhirnya mereka sampai di minimarket tujuan.
"Wait, pakai ini" Sana menahan dahyun yang akan turun, lalu menyerahkan jaketnya yang ada di mobil, sebagai persediaan saat musim hujan begini.
Dahyun menerimanya dengan senyuman manis. "Gomawo~"
Sana mencuri kecupan dibibir Dahyun. "Sudah kubilang jangan tersenyum semanis itu eoh? Untung hanya aku yang melihat, kalau orang lain yang melihat mereka akan jatuh cinta padamu bagaimana?" Sana mempertemukan kedua hidung mancung mereka dan sedikit memainkannya.
"Tenang saja eonni, senyum ku yang ini hanya untuk Minatozaki Sana seorang~" Jawab Dahyun yang membuat Sana tak tahan untuk menciumnya.
"Kajja~"
.
Dahyun sedang memilih-milih cokelat diikuti Sana yang membawa troli.
"Omo! Kenapa banyak sekali~" Sana terkejut melihat Dahyun yang memasukkan segala jenis makanan berbahan cokelat. Dahyun hanya menyengir kuda lalu melanjutkan jalannya meninggalkan Sana dan trolinya.
Sana melihat Dahyun yang sedang menatap satu rak disitu segera mengajaknya ke kasir.
"Kajja ke kasir" Ajak Sana. Tapi Dahyun menahannya.
"Eum eonni~" Dahyun menahan Sana sambil tangan kanannya menunjuk tumpukan mie instan berbagai rasa.
"Aniya~ ayo pulang!" Ajak Sana lagi yang sudah ingin menjalankan trolinya. "Eonni~" terdengar rengekan dari gadis yang lebih muda, bahkan sekarang ia sudah memasang pupy eyes nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me - Saida [END]
FanfictionBertemunya sang pujaan hati. "Dia sangat manis" Tulisan pertama saya tentang saida. Pure cerita fiksi, saya hanya meminjam nama dan visualnya saja. Silahkan dibaca. Adios. Highest rank #1 - Saida (22/06/2021 - 03/07/2021)