35 - DAHYUN

1.2K 128 88
                                    

35 - DAHYUN

"Hey Nona~ pesankan aku beer 1 gelas penuh!" Ucap pria gendut yang terlihat sepertinya pria itu sedang mabuk.

"Maaf tuan, kau harus segera di periksa dahulu, sepertinya luka di dahimu cukup dalam" Ucap seorang gadis dari belakangnya menggunakan setelan jas berwarna putih bersih.

"Aku sedang menunggu kekasihku!" Ucap pria itu dengan rona merah di kedua pipinya.

"Tuan, mari kusterilkan dulu dahimu dengan alkohol"

"Haish! Alkohol itu untuk diminum! Kau dokter tetapi tak tau hal itu!" Racau pria itu. Membuat gadis itu menghela napasnya jengah.

Sedangkan di sampingnya terdapat satu gadis lagi sedang menahan tawanya. "Semangat Dr. Kim" Ucapnya menjauh seraya melayangkan flying kiss serta wink pada Dahyun.

Sudah hampir 2 tahun sejak Dahyun memilih melanjutkan profesinya di negeri Paman Sam. Awalnya Nayeon kekeh menolak kepergian Dahyun, namun dengan segala cara Dahyun lakukan agar mendapat ijin dari eonninya tersebut.

Dahyun berubah menjadi pribadi yang cukup pendiam dan tertutup. Ia bekerja di salah satu rumah sakit milik Nayeon. Bukan, lebih tepatnya Kim Nayeon lah pemegang saham tertinggi di rumah sakit itu.

Sengaja Nayeon memasukkan Dahyun di situ agar tak lepas pengawasan darinya. Adiknya itu sangat berharga bagi Nayeon.

.

"Hey dubs? Here" Sapa seorang gadis yang kurang lebih memiliki tinggi yang sama dengan Dahyun, terlihat memberikan susu cokelat itu pada Dahyun.

"Thanks chae!" Ucap Dahyun mengambil tempat di salah satu kursi di area kantin rumah sakit.

"Apa kau tak lelah selalu mengambil jadwal UGD 24 Jam?" Tanya gadis di depan Dahyun.

"Tidak, lagi pula tak ada yang bisa kulakukan selain bekerja" Jawab Dahyun sembari menyesap susu cokelat favoritenya.

"Hey carilah kekasih, apa kau tak bosan berpelukan dengan stetoskop terus huh?"

"Yakk!"

"Aku bercanda sayang~"

"Diam! Kau membuatku mual!"

.

Asap cokelat panas melewati wajahnya. Wangi minuman itu tak pernah gagal untuk membuatnya tenang. Walaupun tidak setenang itu.

Bayang-bayang seorang gadis cantik itu selalu berkeliling di otaknya. Air matanya sudah lelah karena harus menangisi gadis Minatozaki.

Cinta pertamanya.

Tujuannya pergi ke negara ini tak lain adalah untuk menghindar dari Sana.

Apa aku salah?

Hela napas terdengar berat. "Kau harus bangkit Dahyun-ah!" Ucap Dahyun pada dirinya sendiri.

Perawat Oh phone calling...

Ponselnya berdering. Perawat Oh tertera di layar yang menyala itu.

"Yes, Dahyun here"

"Dr. Kim, 5 menit lagi korban kecelakaan konstruksi tiba!" Terdengar nada tergesa-gesa di seberang sana.

"Okay! Aku akan sampai 3 menit lagi!" Jawab Dahyun diikuti tertutupnya panggilan.

Buru-buru ia meminum cokelat panas yang sudah menghangat itu sampai habis tak bersisa. Setelah itu keluar dari ruangannya menuju UGD lengkap dengan jas putihnya beserta stetoskop yang melingkar di lehernya.

Heal Me - Saida [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang