21 - MORNING
Matahari telah menyambut, langitpun berubah terang. Gadis manis sudah lebih dulu bangun sedari tadi. Hanya saja, ia tak ingin bergerak dari tempat nyamannya.
Dahyun membiarkan Sana memeluknya hingga pagi, ia mengamati setiap inchi wajah cantik Sana dari dekat. Merasakan napas teratur kekasihnya.
Satu bulan ia tak merasakan pelukan ini, sebenarnya keputusannya itu juga menyiksa dirinya sendiri. Tapi menurutnya, memberi jarak sebentar juga dapat mempererat hubungan mereka, meredakan emosi, lalu kembali bersama lagi. Seperti sekarang.
"Nghh Dahyunie.." Sana berbicara dalam tidurnya. Alis juga tampak berkerut, seperti tak tenang.
"Stt stt aku disini" Bisik Dahyun menenangkan kekasihnya. Ia juga mengelus pipi Sana. Hingga napas Sana kembali teratur.
.
Tak terasa sudah 20 menit Dahyun tebangun, dan tetap dalam posisi seperti itu menatap Sana.
Hingga tak lama, ada pergerakan pada Sana. Perlahan matanya terbuka, hal yang pertama ia lihat adalah mata indah gadisnya.
"Mwoya~ kenapa tak membangunkanku hm?" Ucap Sana dengan suara parau nya. Ia kembali menarik Dahyun dalam pelukannya. "Apa eonni mimpi indah?" Tanya Dahyun dengan nada antusiasnya dalam pelukan.
Sana tersenyum dengan mata tertutupnya. "Entahlah~ sepertinya aku tidak bermimpi apapun tadi" Jawabnya. "Bagaimana denganmu? Kau tidur dengan nyenyak disini? Apa lehermu sakit?" Tanya Sana beruntut.
"Tidak, tidur bersamamu tak pernah ada keluhan~" Ucap Dahyun, kekehan terdengar dari Sana. "Kenapa kau semakin pintar berkata eoh?" Kecupan di berikan di kening gadis manis. Setelah itu keheningan melanda mereka.
"Dahyunie~" Panggil Sana. Yang hanya di jawab deheman oleh gadisnya. "Hmm?"
"Dahyunie? sayang?" Kembali Sana memanggilnya membuat Dahyun bingung, pasalnya ia jelas jelas ada di dekapannya. "Wae??"
Sana tersenyum, mendengar nada jawaban si gadis manis. "Saranghae~" Ucap nya membuat Dahyun terkekeh. "Nado saranghae hm~" Jawab Dahyun, ia bergerak menangkup kedua pipi Sana, lalu mengecupnya. Membuat Sana tersenyum Senang.
"Ekhem!" Suara batuk mengalihkan mereka, setelah melihat siapa pelakunya buru-buru Sana bergerak untuk bangkit. Namun di tahan oleh gadisnya. "Dah--"
"Gwenchana, Dahyun-ah? Eonni akan pergi sekarang, Sana tolong jaga Dahyun hm?" Ucap Nayeon selagi membenarkan kancing di kemejanya. Pagi ini ia memiliki jadwal untuk keluar kota lagi, dan Dahyun sudah hapal dengan kegiatan Nayeon dari dulu yaitu kerja, kerja, dan kerja. Itulah yang membuat Dahyun ingin pindah dan hidup sendiri di apartemennya.
"N-nee eonni, hati-hati" Jawab Sana, yang di angguki oleh Nayeon, lalu pergi meninggalkan apartemen Dahyun.
Sampai tubuhnya tak terlihat lagi Sana menghembuskan napas nya lega, bukan apa ia selalu merasa gugup jika harus berhadapan dengan wali dari si gadis manis ini.
"Hey~ Kau tak boleh seperti itu kepada eonni mu sayang~" Tegur Sana, terlihat bahwa gadisnya saat ini sedang berpura-pura tidur dalam dekapannya.
Dahyun mengubah posisi tidurnya terlentang, dengan bantal yang masih beralaskan lengan Sana. "Shirreo! Semalam Nayeon eonni sangat menyebalkan!" Lihatlah saat ini gadis manis itu menyilangkan tangannya didepan dada lalu berpout dengan menggemaskan.
"Huh? Tidak, Nayeon eonni sangat baik! Kami berbincang banyak hal semalam" Ucap Sana. Di buahi tatapan selidik dari gadisnya.
"Semalam? Ah! Katakan padaku apa yang kalian bicarakan? Kalian tidak membicarakanku kan?" Selidik Dahyun dengan mata sinis nya.
Sana mendekati wajah Dahyun, seketika Dahyun menutup matanya perlahan merasakan deru napas Sana di wajahnya.
Namun Sana malah beralih ke telinga gadisnya lalu berbisik. "Rahasia~" Setelah itu Sana tertawa terbahak-bahak, begitu menyenangkan menggoda gadis manisnya ini.
Sedangkan Dahyun, ia mendengus kesal kemudian bangkit dari sofa meninggalkan Sana yang sedang dalam mode menyebalkan.
"Sayang? Hey??" Panggil Sana masih dengan tawanya.
.
Setelah keduanya mandi bersama, saat ini Sana sedang bersiap-siap untuk pulang ke apartemennya karena nanti siang Sana ada jadwal meeting, tentu saja diiringi dengan rengekan gadisnya.
"Arraseo kajja ikut aku" Ucap final Sana. Ia tak ingin mengulang kesalahannya seperti saat itu. Di buahi senyuman lebar dari gadisnya.
"Jinjja?! Baiklah tunggu aku!" Ucap Dahyun ngacir ke dalam kamarnya.
Tak butuh waktu lama, Dahyun sudah rapi dan cantik dengan tas di bahunya. "Kajja!" Ajak Dahyun, diangguki Sana. Setelah itu mereka segera pergi dari situ menuju apartemen Sana.
.
Tbc.
Good Morn once!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me - Saida [END]
FanfictionBertemunya sang pujaan hati. "Dia sangat manis" Tulisan pertama saya tentang saida. Pure cerita fiksi, saya hanya meminjam nama dan visualnya saja. Silahkan dibaca. Adios. Highest rank #1 - Saida (22/06/2021 - 03/07/2021)