52 - BIRTHDAY

1.2K 109 84
                                    

Sebelumnya saya minta maaf kalo banyak typo ya <3

.

52 - BIRTHDAY

Kedua gadis yang berpasangan sedang sibuk menata sebuah kue dengan diam-diam dan cepat.

"Biar aku saja" Cegah Sana dengan berbisik, ketika gadisnya ingin mematikkan api. Diangguki Dahyun.

Kue telah siap. Mereka mematikan lampu menjadi gelap gulita. Menunggu seseorang itu.

Tak lama terdengar suara seseorang menekan PIN apartemen Dahyun. Tit tit tit. Buru-buru keduanya bersembunyi dibalik tembok untuk mengejutkan.

Dengan posisi yang berhadapan dan berdempetan, Sana mengambil kesempatan mengecup kening Dahyun. Dibalas delikan tajam oleh gadisnya. Sana hanya menyengir kuda ditatap Dahyun tajam.

Ceklek!

Pintu terbuka. Bisa mereka dengar si tamu bergumam bingung karena disambut gelap gulita. "Kim Dahyun? Kau di dalam?" Panggil Nayeon, terdengar cemas dan khawatir. Ia masih berada di depan pintu unit.

"Haish! Jangan bercanda gadis kecil!" Ujarnya lagi dengan tergesa ia merogoh tasnya untuk mencari ponsel pintar miliknya.

Deringan telephone milik Dahyun terdengar di ruang tv. Sesuai ekspetasi, Nayeon terlihat mengikuti arah sumber suara.

Di dapatinya ponsel milik Dahyun tanpa pemilik di sana. Nayeon berdecak kesal. "Dahyun!"

Yang bersembunyi terlihat terkikik dalam diam. Ia mengkode sang kekasih untuk menghampiri Nayeon.

Tepat di belakang Nayeon. Gadis manis itu dengan perlahan menyentuh pundak Sang eonni.

"Arhhhh! Neo nuguyaaaa!" Teriak Nayeon kencang.

Saat itu juga tawa Dahyun pecah. Sana ingin tertawa terbahak, namun ia ragu. Nayeon masih terlihat menyeramkan baginya.

Nayeon membuka matanya. Terlihat sepasang kekasih ini sedang berdiri berdampingan dengan Dahyun yang membawa kue di tangannya.

"saengil chukahamnida~ saengil chukahamnida~ saranghaneun uri eonni~ saengil chukahamnida~" Nyanyi Sana dan Dahyun selesai. Confetti kecil juga Sana gunakan untuk penutup lagu mereka.

"Kau hampir membuatku mati berdiri" Ucap Nayeon seraya menormalkan napasnya. Ia membenarkan pakaiannya lalu menatap adik kecilnya yang sedang tersenyum memegang kue, seakan mengkodenya untuk meniup lilin tersebut.

"Fiuhh~" Sekali tiupan langsung mematikan satu pucuk api di atas kue. Lampu menyala atas gerakan tangan Sana.

"Happy Birthday eonni! Saranghae~" Ucap Dahyun.

Nayeon terlihat terkekeh melihat Dahyun yang menggemaskan. Ia bergerak memeluk adiknya setelah Sana mengambil alih membawa kue yang di bawa Dahyun sedari tadi.

"Gomawo~ Nadoo saranghae~" Balas Nayeon lembut memeluk tubuh kecil Dahyun. Setiap tahun adiknya tak pernah melewatkan untuk merayakan ulang tahunnya. Entah itu sebuah kue atau pun hanya sekedar ucapan.

Nayeon melepaskan pelukan lalu mengacak anak rambut adiknya. "Terima kasih hm~" Ucap Nayeon lalu mengecup pipi Dahyun kilas.

Atensi Nayeon beralih pada gadis yang setia di sebelah adiknya. "Selamat Ulang Tahun eonni!" Ucap Sana lalu membungkuk hormat.

Nayeon terkekeh. "Terima kasih juga Sana, dan berhenti bersikap formal anggap saja aku kakakmu juga" Ucap Nayeon seraya menepuk pundak Sana. Di jawab anggukan oleh Sana.

Heal Me - Saida [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang