31 - LOVE
Suasana pagi ini di meja makan cukup hening. Masing-masing gadis menikmati makanannya sendiri. Sampai satu suara memecah keheningan mereka berdua.
"Kau cantik hari ini~" Mata kirinya terlihat memberi satu buah kedipan.
Kejadian selanjutnya terdengar suara batuk dari gadis di depannya. "Uhuk! Uhuk!" Tangannya memukul pelan dadanya.
"Eeh! Hati-hati sayang~" Ucapnya sembari membantu gadisnya minum.
Decakan terdengar dari arah gadis manis setelah meminum air yang diberi Sana. "Ck! Eonni! Kau ini kenapa?!" Tanyanya dengan nada yang tak bersahabat.
"Aku? Kenapa?" Sana tak mendapatkan apa maksud dari gadisnya.
"Eonni memujiku sepagi ini" Matanya memicing. "Pasti ada maunya! Katakan!" Lanjut Dahyun seraya mendekatkan wajahnya pada Sana dengan mata yang masih mengintimidasi.
Sana mengeluarkan tawanya. Apa memuji saat pagi hari adalah kesalahan? Ia tak berbohong pagi ini Dahyun terlihat sangat cantik dan manis.
Sana ikut memajukan wajahnya, hingga satu kecupan terjadi. "Hey, apa memuji kekasihku sendiri itu salah? Lagi pula aku tak berbohong kau benar sangat cantik hari ini" Mata kirinya kembali berkedip ke arah Dahyun.
"Wah itu! Lihatlah kedipan itu! Eonni baru saja merayuku bukan? Cepat katakanlah apa yang eonni inginkan" Kekehan kembali Sana lakukan. Gadisnya sangat manis!
"Baiklah baiklah" Ucap Sana setelah mengecup bibir Dahyun sekali lagi. "Aku ingin menikahimu"
"M-MWOO?!" Entahlah akhir-akhir ini Sana lebih sering menyatakan lamarannya. Lebih tepatnya SETIAP HARI.
"Huh? Reaksi apa itu? Kau tak mau?"
"E-eoh? Bukan, m-maksudku..." Ucapnya menggantung, ia memejamkan matanya untuk mencerna kata-kata yang keluar dari mulut Sana, yang terdengar sangat enteng saat ia berbicara. "IGE MWOYAA~" Rengek Dahyun frustasi.
"Bercandamu sungguh tak lucu, apa eonni tahu pembicaraan ini dapat menyakitiku? Kenapa eonni berbicara seolah tak mempunyai beban apa pun?" Ucap Dahyun seraya menaruh wajahnya pada tumpukan tangan di meja makan.
Raut wajah Sana berubah, sedikit tersirat kekecewaan di sana. Kenapa gadisnya berpikir kalau dirinya sedang bercanda.
Ia memundurkan wajahnya. "Baiklah, aku minta maaf jika sikapku ini sangat mengganggumu. Mari kita berangkat, aku antar" Sana sudah berdiri.
Dahyun yang menyadari nada bicara Sana berubah, segera ia menahan lengan Sana agar menatapnya. "Bukan itu maksud dari yang kukatakan~" Ucapnya menggeleng.
Senyum terbit di wajah Sana, terlihat memaksa, Dahyun tahu itu. Ia mengangguk seolah mengerti. "Lupakan ucapanku tadi, kau akan terlambat jika kita tak pergi saat ini juga" Senyum masih di pertahankan, tangannya bergerak ke pinggang Dahyun lalu mengecup sayang kening gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heal Me - Saida [END]
FanfictionBertemunya sang pujaan hati. "Dia sangat manis" Tulisan pertama saya tentang saida. Pure cerita fiksi, saya hanya meminjam nama dan visualnya saja. Silahkan dibaca. Adios. Highest rank #1 - Saida (22/06/2021 - 03/07/2021)