26. Egois?

3.5K 245 0
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri.  Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.

Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.

Follow IG: syhnbahy__

•••

Alana kembali menghampiri Daniel usai dari toilet. Wajah gadis itu terlihat sedikit kusut, pandangan matanya beredar mencari keberadaan Daniel.

Pandangannya baru terfokus ke satu titik saat melihat Daniel yang melambaikan tangan ke arahnya. Pria itu tak sendirian. Daniel duduk dengan ditemani dengan seorang pria lainnya, dengan membelakangi Alana.

Tanpa banyak membuang waktu, gadis muda itu segera berjalan menemui atasan galaknya itu.

"Pak, ngapain duduknya di pojok gini? Kek orang mau pacaran aja," omel Alana saat sampai di sebelah Daniel.

Gadis muda itu langsung saja menarik kursi yang berada di samping Daniel, dan mendudukinya.

"Udah, diem aja. Kita nggak lagi di kantor, Al," balas Daniel yang terlihat sedang menjaga wibawanya di hadapan orang yang akan menjadi lawan bicaranya.

Alana masih saja terlihat memanyunkan bibirnya saat Daniel menegur dirinya.

Berbeda dengan Alana yang cemberut, pria di hadapan Alana terlihat sedang mengamati sesuatu.

"Alana," panggil pria itu pelan. Pandangan matanya tak terlepas dari gadis yang ada di hadapannya. "Kamu Alana, 'kan?" tanya pria itu dengan telunjuk yang mengarah ke Alana.

"I–iya," balas Alana dengan sedikit gugup. Matanya menyipit, mencoba mengingat kembali siapa pria yang ada di hadapannya.

"Nggak nyangka, ya kita bisa ketemu lagi di sini," ucap pria itu lagi. Bibirnya menyunggingkan senyuman, mencoba menetralisir keadaan. Bukankah ini sedikit frontal?

"Iya," balas Alana pelan. Raut wajahnya masih sama seperti tadi. Gadis muda itu masih mencoba mengingat-ingat soal pria yang ada di hadapannya.

"Kamu nggak inget aku, Al? Nggak apa-apa, kok. Itu udah lama banget, wajar kalau kamu lupa siapa aku," ujar pria itu lagi. Senyumnya kini berubah menjadi senyum kikuk.

Matanya memandang Alana dan Daniel yang terlihat keheranan.

"Sekarang aku inget!" teriak Alana yang tanpa sadar menggebrak meja dengan kuat.

Atensi semua penghuni restoran tiba-tiba langsung beralih ke arah Alana. Gadis dengan paras ayu itu sedang menjadi pusat perhatian sekarang.

Daniel yang terkejut saat Alana berteriak dan menggebrak meja di saat yang bersamaan, langsung membekap mulut gadis itu. Bahkan dengan kasar, Daniel membawa Alana ke dalam dekapannya untuk sesaat.

Direktur Duda Tampan [End ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang