Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri. Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.
Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.Follow IG: syhnbahy__
•••
Waktu yang terus berjalan, membuat orang-orang harus bekerja dengan cepat.
Satu per satu dari penghuni rumah mulai menyibukkan diri dengan pekerjaan mereka masing-masing.
Mulai dari Mang Sobri yang harus mengantar Johan, satpam yang harus berjaga-jaga, sampai pada pelayan yang harus bersiap-siap untuk masak makan siang.
Sementara yang lainnya bekerja, Alana juga terlihat sibuk dengan pekerjaan miliknya sendiri.
Wanita yang sudah menjadi istri Daniel selama sebulan itu terlihat berjalan ke luar rumah dengan langkah cepat.
Saat melewati ruang tamu, langkah Alana terhenti ketika mendengar namanya dipanggil oleh seseorang.
"Alana!"
Alana yang dipanggil segera memalingkan wajahnya ke sumber suara. Matanya lalu mendapati Evelyn yang sedang membaca majalah di sofa.
"Iya, Tan," jawab Alana sopan.
Tanpa banyak membuang waktu, Alana kemudian melangkahkan kakinya menuju ke arah Evelyn.
"Kenapa, Tan?" tanya Alana sudah berada di samping Evelyn.
Sekilas Evelyn menatap Alana dengan gadis yang bertaut. Evelyn lalu menutup majalah miliknya dan memberi isyarat pada Alana untuk duduk.
"Kamu panggil saya apa tadi?" tanya Evelyn dengan posisi tubuh yang mengarah kepada Alana.
"Tante," jawab Alana cepat.
"Apa? Tante? Nggak salah?" tanya Evelyn yang seakan tak percaya dengan jawaban Alana.
"Emang salah, ya?" Istri Daniel itu kembali bertanya dengan wajah polosnya.
Evelyn terlihat menarik napas panjang, lalu mengembuskannya perlahan. Matanya kembali menatap Alana. Kali ini dipandangnya Alana dengan lekat-lekat.
"Ya salah, dong. Emang kamu anggap saya ini apa?" tanya wanita paruh baya itu dengan nada yang memelan.
"Mertua." Alana menjawab pertanyaan Evelyn dengan ragu-ragu.
Wanita itu terlihat sedikit memilin-milin ujung bajunya.
"Emang ada menantu yang manggil mertuanya pake tante?" Kembali Evelyn bertanya pada Alana.
Alana yang ditanya menatap Evelyn sekilas, lalu memberikan senyum kikuk pada wanita paruh baya tersebut.
"Nggak ada, sih," jawab Alana dengan kekehan di akhirnya.
"Nah, terus tadi ngapain manggil tante?"
Alana terdiam beberapa saat ketika mendengar pertanyaan dari Evelyn.
Kalau dipikir-pikir, Alana memang tak memiliki alasan yang pasti untuk itu.
"Terus, manggilnya apa?" tanya Alana dengan wajah polosnya.
Evelyn kembali menatap Alana dengan lekat. Kedua tangannya terayun ke depan dan meraih jemari Alana.
"Sama kayak panggilan Daniel ke saya. Panggil aja mamah," jawab Evelyn yang kemudian diakhiri dengan senyum lebar miliknya. "Gimana? Setuju?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Direktur Duda Tampan [End ✅]
Romance⛔ Follow sebelum membaca ⛔ Ps: untuk membaca season 2, kalian bisa langsung lompat ke bab dengan judul S2 di depannya. ••• 'D' for "Duda" or 'D' for "Daniel"? Pernah lihat duren yang dibekukan? Kalau belum, maka biasakan. Karena sekarang kamu akan t...