S2. 9.

3.3K 242 1
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri.  Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.

Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.

Follow IG: syhnbahy__

•••

Jam dinding sudah menunjukkan pukul delapan malam. Namun di ruang makan terlihat sedang ramai dihuni oleh Daniel dan lainnya.

Semuanya terlihat duduk mengelilingi meja makan dengan senyum yang mengembang.

Masing-masing dari mereka juga terlihat sibuk dengan makanan yang terdapat di piring.

Namun kali ini ada yang terlihat berbeda di mata Alana. Mata wanita itu merasakan ada sesuatu yang berbeda ketika menatap ke arah Johan.

Pria paruh baya yang terlihat cuek di mata Alana kini tersenyum dengan senyum yang paling lebar di antara mereka semua.

Johan terus tersenyum sejak pulang dari kantor. Ketika tersenyum, mata pria itu menatap ke arah Evelyn sang istri.

Di mata Alana, kelakuan Johan yang satu ini seperti anak ABG. Bahkan ketika menyuapkan makanannya ke dalam mulut, Johan terlihat mencuri pandang ke arah Evelyn.

Alana terus memandang ke arah Johan ketika menyuapkan makanannya ke dalam mulut. Kegiatannya baru bisa terhenti ketika Daniel menyikut pelan lengan Alana.

"Ada apa?" tanya Daniel yang terlihat penasaran.

Seketika Alana mengalihkan pandangannya ke arah Daniel.

"Nggak kenapa-napa," jawab Alana sambil menggelengkan kepalanya.

"Kalau nggak kenapa-napa, terus ngapain lihat ke arah Papah terus?" tanya Daniel kembali.

"Siapa yang lihatin, coba? Orang aku dari tadi makan, kok," elak Alana.

Buru-buru wanita itu kembali memfokuskan diri dengan makanannya yang masih banyak.

"Alasan. Kamu suka, ya sama Papah?" tebak Daniel yang lebih mengarah ke tuduhan.

"Uhuk! Uhuk!" Alana yang tak menyangka Daniel akan berkata seperti itu, tersedak ketika mengunyah makanan.

Matanya sedikit memerah dan Alana terus batuk. Daniel yang sigap segera menuangkan air dan diberikan pada Alana.

Buru-buru Alana menerima air yang diberikan Daniel dan meneguknya hingga tandas.

Evelyn yang melihat tingkah keduanya segera memberikan tatapan nyalang pada Daniel dan Alana. Evelyn juga menghentikan kegiatan makannya sebentar.

"Kalian kenapa? Lagi makan bukannya fokus sama makanan, malah sibuk ngobrol," omel Evelyn panjang. Tatapan nyalang yang ia berikan masih terarah pada sepasang suami-istri itu.

"Nggak ada apa-apa, Mah," jawab Alana ketika batuknya mereda.

"Yakin nggak ada apa-apa?" tanya Evelyn dengan suara yang mulai memelan.

Tanpa mengeluarkan suara, Alana menjawab pertanyaan Evelyn dengan anggukan kepala.

Evelyn yang belum puas, mengalihkan pandangannya ke arah Daniel.

"Kenapa, Dan?" tanya Evelyn lagi.

Daniel melirik ke arah Evelyn sekilas, lalu menyuapkan sesendok makanan ke dalam mulutnya. Daniel mengunyah makanannya dengan perlahan. Matanya lalu beralih pandang ke arah Alana dengan lekat.

Direktur Duda Tampan [End ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang