Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri. Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.
Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.•••
Wajah Daniel memerah. Amarahnya akan segera meledak sebentar lagi. Matanya kini berubah menjadi tatapan tajam.
Segera, Daniel bangkit dari posisinya. Tubuh Daniel kembali berbalik arah menatap ke Desi dengan tajam.
Sementara Desi yang berada di hadapan, meneguk ludahnya kasar. Gadis itu tahu, bahwa karirnya di perusahaan Daniel terancam hancur sekarang.
"Desi!" pekik Daniel kencang.
Desi yang diteriaki tersentak kaget di tempatnya. Keringat dingin bercucuran membasahi wajahnya.
"Da--daniel?" gumam Desi ketakutan.
"Maksud lo apa, hah?! Bisa nggak, sih lo nggak usah ikut campur urusan rumah tangga gua?!" Daniel menatap ke arah Desi tanpa berkedip.
Amarahnya benar-benar meledak sekarang. Tak bisa lagi ia bendung kembali perasaan itu di dadanya.
"Gua bakalan ikut campur kalau udah berurusan sama perasaan Alana," jawab Desi tegas.
Gadis dengan paras ayu itu menatap mata Daniel dengan tatapan yang tak kalah tajam.
"Terus mau lo apa?!" Sama seperti tadi, Daniel bertanya dengan penuh amarah kepada Desi.
"Gua mau lo jelasin ke kita semua soal itu!" jawab Desi.
Daniel mendengkus kasar usai mendengar jawaban Desi. Sedikit mengusap wajahnya kasar, Daniel berjalan ke arah dapur dengan sedikit menyenggol bahu Desi.
Usai kepergian Daniel, seluruh penghuni ruang tamu saling bertatapan satu sama lain. Beberapa di antara mereka terlihat bergidik ngeri.
Sementara di sofa, Alana masih terlihat lemah. Rekaman yang diputar Desi benar-benar membuat ibu hamil yang satu ini terlihat syok.
Alana terus mengarahkan pandangannya ke bawah. Dengan dibantu Bik Sum, Alana menarik napas perlahan untuk mengatur pernapasannya.
Desi yang masih berdiri di tempatnya, menatap ke arah Alana degan pandangan iba. Yang ia lakukan sekarang murni untuk membuat Alana tahu akan sifat asli Daniel.
Lama menunggu, dari arah dapur datang Daniel dengan menarik pergelangan tangan milik Sella.
Gadis cantik yang berada di foto tadi. Suara gadis itulah yang mereka dengarkan secara bersama-sama tadi.
Daniel terlihat menarik pergelangan milik Sella dengan kasar. Hal itu bisa terlihat jelas dengan sekali pandang ke arah keduanya.
Sella terlihat meronta-ronta ketika ditarik paksa oleh Daniel.
"Iih, apa-apan, sih?! Lepasin, gua!" Sella memberontak kasar. Tangannya yang lentik ia gunakan untuk memukul lengan Daniel dengan kasar.
Namun, Daniel seakan tak peduli dengan berontakan yang Sella berikan. Pria itu terus saja menarik pergelangan tangan Sella hingga berada tepat di hadapan Desi.
"Sel, sekarang jelasin ke semua orang kalau lo bukan selingkuhan gua!" titah Daniel cepat.
Sontak, Sella melototkan matanya ke arah Daniel. Gadis itu belum mengetahui apa pun ketika dibawa kemari oleh Daniel.
"Jelasin apa?" beo Sella pelan.
Raut wajah kebingungan Sella keluarkan ketika melihat seluruh penghuni rumah sudah berada di ruang tamu. Semuanya terlihat berdiri melingkari dirinya, Daniel, dan Desi. Kecuali Alana yang terlihat terduduk di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Direktur Duda Tampan [End ✅]
Romansa⛔ Follow sebelum membaca ⛔ Ps: untuk membaca season 2, kalian bisa langsung lompat ke bab dengan judul S2 di depannya. ••• 'D' for "Duda" or 'D' for "Daniel"? Pernah lihat duren yang dibekukan? Kalau belum, maka biasakan. Karena sekarang kamu akan t...