![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri. Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.Follow IG: syhnbahy__
•••
Terhitung sudah sepuluh menit lamanya Alana dan Daniel duduk dalam keadaan hening.
Keduanya duduk dengan posisi saling berhadapan satu sama lain.
"Gimana kabar kamu, Al?" tanya Daniel memecah keheningan.
Alana tak langsung menjawab, gadis itu masih memilin-milin ujung baju yang ia kenakan.
Hanya tersisa Alana dan Daniel di ruang tamu ini. Sudah sejak tadi, Desi meninggalkan keduanya.
"Bapak ngapain ke sini?" tanya Alana tanpa melihat ke arah Daniel.
Pria di hadapannya itu menyunggingkan senyum kecil, lalu memperbaiki posisi duduknya.
"Emang kenapa kalau saya datang? Takut kalau orang yang mau dijodohin ke kamu tau, gitu?" tanya Daniel dengan nada sindiran.
Alana tersentak di tempatnya usai mendengar penuturan Daniel. Alana juga mengernyitkan dahinya pertanda heran.
"Ma–maksud, Bapak? Tau dari mana soal itu?" tanya Alana dengan memusatkan pandangannya kepada Daniel.
Daniel memilih diam untuk sesaat. Punggungnya ia sandarkan ke kursi yang ia duduki, kemudian mengambil napas panjang dan menghembuskannya perlahan.
"Menurut kamu, saya tau dari siapa? Nggak usah kaget gitulah," ucap Daniel.
Alana membuang napasnya kasar, lalu menatap Daniel dengan pandangan malas.
"Tau dari Desi, 'kan? Sekarang Bapak bisa pulang," titah Alana dengan nada kesal.
Gadis itu kemudian berdiri dari duduknya, lalu menatap pintu keluar yang masih terbuka.
"Kenapa, Al? Setahun nggak ketemu emangnya kamu nggak kangen sama saya?" tanya Daniel sedikit menggoda.
Daniel melangkahkan kakinya mendekati Alana. Tangannya terayun guna meraih jemari Alana yang terletak di samping tubuhnya.
Untuk beberapa saat, kedua insan itu berdiam diri di tempat.
"Al, kamu ingat perkataan saya di pernikahan Nic dan Viona?" tanya Daniel dengan menatap Alana lekat.
Alana menggelengkan kepalanya, memberikan isyarat pada Daniel bahwa dirinya tidak mengingat momen yang dimaksud Daniel.
"Waktu itu saya bilang mau menjadi bagian dari agama yang kamu anut, Al. Lalu sekarang saya—"
"Alana!"
![](https://img.wattpad.com/cover/255168375-288-k782132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Direktur Duda Tampan [End ✅]
Romance⛔ Follow sebelum membaca ⛔ Ps: untuk membaca season 2, kalian bisa langsung lompat ke bab dengan judul S2 di depannya. ••• 'D' for "Duda" or 'D' for "Daniel"? Pernah lihat duren yang dibekukan? Kalau belum, maka biasakan. Karena sekarang kamu akan t...