Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri. Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.
Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.Follow IG: syhnbahy__
•••
Pagi kembali menyapa seisi rumah Keluarga Caldwell dengan hangat.
Alana yang sudah bangun dari tidurnya, segera mengucek-ngucek matanya. Sedikit mengeluarkan tenaga, Alana merubah posisinya menjadi posisi duduk.
Alana lalu mengulurkan tangannya untuk meraih jam weker yang berada di atas nakas.
"Jam 04.41?" gumam Alana pelan.
Matanya lalu beralih menatap Daniel yang masih tertidur pulas di tempatnya. Alana lalu mengulurkan tangannya untuk membangunkan Daniel dari tidurnya.
"Mas, bangun," panggil Alana pelan.
Tangan Alana terus saja mengguncangkan bahu Daniel agar cepat bangun. Waktu subuh sebentar lagi selesai, Alana harus cepat membangunkan Daniel.
Daniel yang merasakan guncangan di tubuhnya perlahan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah Alana. Pemandangan yang sama seperti kemarin, dua hari lalu, seminggu yang lalu, dan bahkan sebulan yang lalu.
"Apa?" tanya Daniel dengan suara seraknya.
"Bangun, kita salat subuh dulu. Udah hampir habis waktu salat subuhnya," ajak Alana lembut.
Daniel lalu bangkit dari posisi duduknya dengan cepat. Buru-buru pria itu pergi untuk berwudu.
Alana yang melihat Daniel berjalan, juga menyegerakan untuk berwudu. Kedua pasangan itu lalu berwudu secara bergantian.
Tak butuh waktu yang lama untuk Daniel dan Alana menyelesaikan wudu mereka.
Detik berikutnya, Alana dan Daniel lalu sama-sama sibuk mengganti pakaian untuk salat. Daniel sibuk dengan baju koko dan sarungnya, sementara Alana sibuk dengan mukenahnya.
•••
Alana, Daniel, Bik Sum, serta Nia kini berada di dalam sebuah ruangan yang tak terlalu besar yang berada di rumah Daniel.
Ruangan kecil yang menjadi musala sederhana selama sebulan belakangan ini. Tepatnya dua hari setelah Alana hadir menempati rumah megah milik Daniel.
Dengan di-imami oleh Daniel, keempatnya melaksanakan salat dengan khusyuk.
•••
Waktu lagi-lagi berlalu dengan cepat. Hal itu membuat seisi rumah kembali membuat seisi rumah sibuk dengan pekerjaan mereka.
Tak terkecuali Alana, yang lagi-lagi kembali berkutat di dapur. Istri dari Daniel itu seakan mengalami amnesia saja.
Tidak ada yang bisa menghalangi Alana untuk bekerja. Termasuk Susan, Sarah, Nia, bahkan Bik Sum sekali pun.
Semuanya menurut dengan titah Alana ketika ia mengatakan apa yang ia mau.
"Sus, apa lagi yang belum?" tanya Alana pada Susan.
Susan yang ditanya, memalingkan wajahnya ke arah Alana dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Udah selesai, Nyonya. Udah nggak ada lagi yang harus dimasak," jawab Susan sopan.
Alana lalu menganggukkan kepalanya. Wanita itu lalu membalikkan tubuhnya, dan memerintahkan yang lain untuk membawa masakan itu ke ruang makan.
"Sarah, Nia, kalian bisa bawa makanan itu ke depan? Nggak usah banyak-banyak, dikit-dikit aja dulu. Nanti yang lainnya biar aku sama Susan yang bawa," titah Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Direktur Duda Tampan [End ✅]
Romance⛔ Follow sebelum membaca ⛔ Ps: untuk membaca season 2, kalian bisa langsung lompat ke bab dengan judul S2 di depannya. ••• 'D' for "Duda" or 'D' for "Daniel"? Pernah lihat duren yang dibekukan? Kalau belum, maka biasakan. Karena sekarang kamu akan t...