S2. 3. Menanam Bunga

3.8K 273 4
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri.  Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.

Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.

Follow IG: syhnbahy__

•••

Hari kembali berganti dengan begitu cepat. Alana dan Daniel kembali menjalani hari-hari mereka sebagai sepasang suami istri seperti biasa.

Pagi itu, Daniel berangkat lebih cepat dari biasanya ke kantor. Katanya, akan ada rapat besar yang membutuhkan dirinya sebagai direktur dari perusahaan tersebut.

Alana yang ditinggal sendirian, memilih untuk ke taman belakang. Untuk sekadar menghilangkan rasa suntuk, wanita cantik ini mampu melakukannya tanpa bantuan Nia, Susan, ataupun Sarah.

Alana lalu melangkahkan kakinya menuju ke taman belakang dengan santai. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain bersantai dan berdiam diri.

Semenjak tahu Alana turut memasak di dapur, Daniel melarang keras wanitanya ini untuk kembali memasuki dapur.

Melihat gembor yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri, buru-buru Alana mendekati alat itu dan mengambilnya.

Sedetik kemudian, alana mengisi alat yang biasa digunakan untuk menyiram tanaman itu dengan air hingga penuh.

Dengan bersenandung kecil, Alana berjalan mengitari pekarangan rumah dan menyiram mereka dengan satu per satu.

•••

Sementara itu, di depan rumah sedang terparkir sebuah sedan berwarna putih yang mewah.

Dari dalamnya keluar Johan beserta Evelyn sang istri. Keduanya lalu perjalanan masuk ke dalam rumah dengan elegan.

Di belakang mereka terdapat sopir yang sedang membawa sebuah bingkisan besar. Saking besarnya, sang sopir terlihat kewalahan dalam membawa bingkisan itu.

"Selamat datang, Tuan, Nyonya," sapa Sarah si pelayan saat Johan dan Evelyn tiba di dalam rumah.

Tanpa menjawab, Johan hanya menganggukan kepalanya sedikit dan berjalan mendekati sofa. Tak beda jauh dengan sang suami, Evelyn juga berjalan mendekati sofa dan duduk di samping Johan.

"Bikin minum, Sar," titah Evelyn singkat.

Tanpa membuang banyak waktu, Sarah menyegerakan langkahnya menuju ke dapur untuk membuatkan minuman.

Di dapur, Sarah buru-buru melakukan tugasnya untuk membuatkan minuman.

"Sar, ngapain?" tanya Nia yang tiba-tiba berada di dapur.

Sarah hanya sedikit menolehkan wajahnya dan membalas, "Buatin minum untuk Tuan sama Nyonya Besar."

"Tuan sama Nyonya Besar? Mereka di sini? Sejak kapan?" tanya Nia kembali.

"Baru datang tadi, Ni. Udah, deh, jangan banyak nanya. Aku mau ke depan dulu," ucap Sarah lalu mengakhiri obrolannya bersama Nia.

Dengan cepat Sarah berjalan kembali menuju ke ruang tamu. Di sana masih ada Johan dan Evelyn yang menunggu sambil memainkan handphone mereka masing-masing.

"Minumnya, Tuan, Nyonya," tawar Sarah sopan.

Seketika Evelyn dan Johan menghentikan kegiatan mereka dan meminum minuman yang dibuat Sarah.

Usai meneguk minumannya, Johan mendongakkan kepalanya menatap ke arah Sarah.

"Di mana Daniel?" tanya Johan.

Direktur Duda Tampan [End ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang