15. Menjemput Al

4.3K 336 11
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri.  Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.

Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.

Follow IG: syhnbahy__


•••

Dua hari berlalu, Alana yang diberi cuti oleh Daniel kini kembali bekerja.

Pagi-pagi sekali Alana sudah tiba di kantor dengan pakaian rapi. Dirinya bahkan tiba sebelum Daniel sang bos.

"Nah, kalau gini, kan cantik," gumam Alana senang.

Alana berdiri di depan meja kerja milik Daniel, dan mematut beberapa karangan bunga di meja kerja milik Daniel.

Senyum di wajahnya terbit begitu saja kala membayangkan reaksi Daniel usai mengetahui apa yang Alana lakukan.

"Heh, ngapain kamu?" tanya seseorang dengan suara baritonnya yang menggema.

"Eh, ayam! Ayam!" latah Alana kencang.

Alana yang terkejut segera membalikkan badannya menghadap ke arah pria yang mengagetkan dirinya.

"Hahaha! Ternyata kamu bisa latah juga," ucap Daniel yang merasa lucu dengan latahan yang Alana keluarkan.

"Lagian Bapak ngapain ada di sini? Bikin kaget aja," omel Alana kesal.

"Seharusnya saya yang tanya sama kamu. Ngapain kamu ada di sini? Tumben amat," ucap Daniel dengan nada sindiran di akhirnya.

"Oh itu, Pak. Saya bawa bunga biar bisa dipajang di meja Bapak," ucap Alana sumringah.

Daniel berjalan mendekat, mengikis jarak antara dirinya dan Alana. Gadis muda itu bahkan bisa mencium wangi parfum yang digunakan Daniel.

"B–bapak mau ngapain?" tanya Alana gugup.

"Mau lihat bunganya," ucap Daniel santai.

"Oh." Alana bergumam kecil, lalu bergeser dari posisi semula agar Daniel lebih leluasa melihat karangan bunga di mejanya.

"Bagus, kapan belinya?" tanya Daniel usai melihat bunga-bunga itu.

"Kemarin, di depan rumah ada yang jualan bunga. Ya udah, saya beli aja," jawab Alana. "Bapak nggak marah, 'kan?" sambungnya pelan.

"Nggak, ngapain harus marah? Kali ini kerja kamu bener, Al," puji Daniel.

Alana tersenyum senang usai dipuji Daniel. "Siapa dulu dong, Alana," ucap Alana bangga.

"Ya sudah, kamu kembali lagi ke tempat kamu sana," usir Daniel.

Wajah Alana yang tadinya senang, kini berubah cemberut. Tanpa banyak bertanya, Alana langsung kembali ke ruangan miliknya.

Direktur Duda Tampan [End ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang