Tsundere ?

343 40 0
                                    

Aku tidak bertahan untuk diriku sendiri, aku bertahan untuk mereka yang menganggapku lemah, aku tidak boleh seperti apa yang mereka pikirkan! - Sandara 

Acara fashion show yang ditayangkan di televisi slalu berhasil mencuri perhatian Dara. Seperti saat ini, gadis itu begitu terlena hingga tidak sadar bahwa Kyung Ran tengah berdiri memperhatikanya.

"Dee." Panggil wanita itu akhirnya.

Dara sungguh terhiptonis hingga panggilan cukup keras dari Kyung Ran terabaikan begitu saja, Ia terpaksa harus menepuk Pundak sang putri yang sedang berbaring dengan pelan, membuat tubuh Dara terlonjak. "Ibuuu.." Protes gadis itu.

"Kau tidak mendengar saat Ibu memanggilmu ?" Ungkap Kyung Ran sembari menyimpan camilan di meja.

Dara menyungginkan senyum polosnya sembari menegakkan badan agar Kyung Ran dapat duduk disebelahnya. "Bagaimana butik?"

Dara mengambil alih cookies yang disimpan oleh Kyung Ran di atas meja, "Lancar, Ibu membuatnya sendiri?" Seru gadis itu setelah memperhatikan detail cookies diatas piring yang berada di tanggannya.

Kyung Ran mengganguk kecil. "Rencanannya untuk menu baru, minggu ini Ibu akan membagikan testernya untuk tes pasar."

Dara tidak segan untuk melahap cookies dalam genggamanya, mengunyah makanan ringan itu dengan antusias. "Yummy, aku suka." Katanya sumringah.

Wajah cerah Dara setelah mencicipi cookies buatan Kyung Ran membuat empunya tersenyum senang, wajah gadis itu tidak berbohong soal rasa lezat yang menari dalam mulutnya. "Kau suka ? Ibu membuat cukup banyak jadi bisa kau bawa ke Korea."

"Really ?" Ulang Dara Bahagia.

"Apa Ibu terlihat bercanda?" Kata Kyung Ran dengan wajah dibuat-buat serius.

Dara tertawa renyah sebelum kembali mengambil cookies dan melahabnya lagi. "Boom pasti suka." Lanjut Dara sembari membayangkan sang sahabat pasti tengah uring-uringan karena tugas magang.

"Berikan untuk Boom juga, kapan kalian kembali ke Korea ?"

Dara menghentikan aktifitas mengunyahnya lalu mengambil air mineral yang juga Kyung Ran bawakan untuknya, meneguk air tersebut sebelum menjawab sang Ibu. "Aku mungkin kembali lebih dulu Bu, besok aku ke Korea."

"Lalu Jiyong ?"

Dara mengendikan bahu, Ia sungguh belum tau tentang jadwal pria itu. "Aku belum bertanya padanya." Dara berkata jujur.

"Kau ini." Kyung Ran mengacak rambut putrinya gemas. "Bagaimana magangmu, Nak ?"

Mendengar pertanyaan Kyung Ran membuat Dara membuang nafas ringan, Ia menatap sang Ibu dengan sorot mata yang berbicara seolah ada sesuatu. "Menyenangkan dan menyebalkan." Katanya dengan senyum kecut.

"Kau bisa mengatasinya ?"

"Apa yang tidak bisa kuatasi ?" Balas Dara dengan nada bercanda.

Kyung Ran mengangguk paham dengan senyum hangat yang tidak lepas dari bibirnya. "Apa yang menyebalkan ?"

"Aku dan Boom mendapat pembimbing yang berlaku seenak jidat." Kata gadis itu lalu tertawa kemudian. Mengingat bagaimana kelakukan Lee Donghae dan juga Song Joong Ki membuat Dara bingung harus Bahagia atau bagaimana, dua pria itu memberikan pengalaman serta pembelajaran yang sangat berharga namun disisi lain keduanya slalu membuat Dara sebal karena sikap seenak jidat.

Light in the DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang