DECISION

275 37 5
                                    

Apa kau juga merasakan, bahwa waktu begitu cepat berlalu, saat hanya lambat yang sebenarnya kau inginkan. Apakah dunia memang seperti itu, memberikan mereka hal-hal yang sebenarnya bertentangan dengan keinginan. Ataukah sebenarnya ini salah satu cara semesta, untuk menunjukan kuasanya, bahwasannya itu sebuah jawaban atas apa yang mereka tanyakan - LIGHTINTHEDARKNESS

Petang sudah menguasai awan, saat Jiyong dan juga Youngbae keluar dari tempat pertemuan, kedua pria itu baru saja menghadiri sebuah meeting, dan saat ini keduanya tengah berjalan beriringan menyusuri lorong yang tidak terlalu ramai.

“Apa lagi setelah ini?” Jiyong melirik sekilas sekertarisnya itu masih dengan langkah yang sama.

“Sudah cukup untuk hari ini, pertemuan yang seharusnya malam nanti sudah aku ganti lusa, sesuai keinganmu” jawab Youngbae.

“Ji..” Youngbae melirik sahabatnya itu, mereka tengah berada didalam lift sekarang.

“Hm..”

“Tuan Choi mengirimiku detailnya kemarin dan...” Youngbae ragu untuk melanjutkan kalimatnya.

“Aku tau, lalu apa?” Jiyong melonggarkan dasi miliknya, ia merasa sangat penat sekarang.

“Kau sudah tau kan siapa salah satu kadidat saingannya” kata Youngbae akhirnya, ia melirik dan mendapati Jiyong tengah memejamkan mata sejenak.

“Aku tau” jawab Jiyong datar.

“Bukan itu kan alasanmu menerima tawaran ini?”

“Kau sudah tau jawabanku” Jiyong menatap Youngbae sebentar sebelum kembali menekan tombol yang ada di lift. “Aku akan mengungkap betapa busuknya dia” lanjutnya.

Youngbae membasahi bibirnya sendiri “Aku tidak membenarkan balas dendam Ji” ia mencoba memperingatkan pria yang sudah ia anggap seperti saudara itu.

“Aku tau, ibuku juga mengatakan hal yang sama” sahut Jiyong acuh.

“Jangan melakukannya jika itu tujuan aslimu, kau bisa mengungkapkannya melalui hal lain, tidak perlu bermain-main seperti ini” Youngbae mencoba menasehati.

“Biarkan seperti ini, aku masih belum bisa menghentikan diriku sendiri”

“Tunggu saat ada orang lain yang dapat merubahmu, menyadarkanmu dan membawamu kembali” seru Youngbae membuat Jiyong tersenyum sinis, mengapa semua orang menganggapnya berubah.

“Aku tidak yakin untuk itu, aku tidak sedang menjadi orang lain Dong Youngbae” balasnya dengan nada jengah. Ntah sudah berapa kali Youngbae slalu mengatakan kalimat-kalimat yang merujuk pada berubahnya Jiyong, dan Jiyong sangat jengah untuk hal-hal semacam itu.

“Tunggu saja, kau akan paham nanti” Youngbae kemudian keluar lebih dulu dari dalam lift yang baru saja terbuka, meninggalkan Jiyong yang masih terdiam mengamati punggungnya.

Light in the DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang