Tidak banyak yang Dara katakan setelah pertemuannya tadi siang dengan Jiyong, gadis itu lebih banyak diam. Pikiran dan fokusnya tengah tersita oleh pria itu, bukan karena ketampanan atau kenyataan bahwa pria itu sangat terkenal di Korea, tapi kenyataan bahwa ibunya maupun ibu dari pria itu meminta kepastian lusa, kepastian tentang tawaran pernikahan.
Dara hanya mengaduk minuman yang diberikan Jo Won sebelumnya, dan tingkah laku tersebut terbaca oleh Jo Won yang tengah duduk di samping gadis itu.
“Bohong jika kau tak memikirkannya” seru Jo Won singkat.
Dara terkesiap, ia melirik sang Ibu yang tengah terlelap kemudian menatap Jo Won setenang mungkin “Apa?”
“Katakan padaku, apa yang membuatmu jadi pendiam, jangan memikirkannya sendiri”
“Aku?.. tidak” elak Dara, ia letakan minuman miliknya ke atas meja.
“Dara, kau tidak pandai berbohong” Jo Won masih berusaha membuat kakaknya untuk jujur, ia tau betul bagaimana watak Dara. Gadis itu lupa jika Jo Won sudah sangat mengenalnya.
“Kau hanya menebak Jo”
“Kau kira aku baru mengenalmu” balas Jo Won serius.
Dara merubah posisi duduknya untuk menatap Jo Won “Apa?” katanya lagi.
Jo Won menatap manik mata milik Dara dalam “Katakan padaku tentang kekwatiranmu, meskipun aku tidak tau pasti apa yang kau rasakan, setidaknya aku bisa memahaminya setelah kau bercerita”
Sungguh kalimat yang baru saja Jo Won katakan membuat Dara tersentuh, kalimat yang baru saja keluar dari mulut Jo Won benar-benar terdengar sangat tulus dan dewasa, pemikiran bocah tampan itu melebihi usia Jo Won sendiri.
“Ibu, apa yang membuatnya yakin?” gadis itu berujar lirih membuat Jo Won nampak berfikir, namun bocah itu dengan cepat paham dan menjawab
“Jika yang kau pikirkan adalah penampilannya tadi, kau bermaksud membicarakan tatto yang ada di badannya bukan?” Jo Won mencoba menebak, dan tebakan tersebut langsung ditanggapi anggukan cepat oleh Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light in the Darkness
FanfictionTuhan itu siapa? - Kwon Jiyong Kau kira siapa yang memberimu nafas? - Sandara Park #Daragon