Responsibility

302 40 6
                                    

Dara merasakan pegal disekujur kakinya, prosesi penerimaan anggota magang benar-benar menyita cukup waktu, ia dan beberapa orang lainnya harus berdiri untuk mengikuti setiap prosesi yang ada, apa mereka tidak tau, jika kakinya masih pegal akibad berdiri seharian saat resepsi pernikahan, batin Dara.

Baru saja Dara akan menyandarkan punggungnya di sebuah bangku yang berada di taman, suara nyaring dari ponsel mengintruksinya untuk kembali bergerak. Tanpa melihat siapa pelakunya, ia mengangkat panggilan tersebut begitu saja.

Gadis itu hanya mengela nafas berat sembari kembali menegakkan tubuhnya yang lesu, apa yang baru saja Hyoni katakan di sebrang kembali membuat dirinya harus menata mood, Dara mengedarkan pandangan sebelum bicara. "Pulang nanti aku akan kesana, tutup sementara layanan offline, fokus pada online saja."

Dara memutuskan panggilan dari Hyoni, gadis itu kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku coat yang ia kenakan dengan kasar.

Baru satu hari ia menyandang status baru, menjadi istri Kwon Jiyong. Dan di hari pertama pula ia sudah harus dihadapkan dengan beberapa kejadian yang membuat moodnya naik turun. Wartawan yang menghadang askes masuknya ke apartemen, tatapan tidak bersahabat dari beberapa orang yang ia temui di rumah sakit dan kini ? wartawan sudah mengepung butik miliknya, sebenarnya seberapa ingin mereka mengetahui Dara.

"Bahkan mereka akan lebih terkejut dengan kenyataan yang lain." lirih Dara pada dirinya sendiri.

"Dara."

Gadis itu mengangat kepala dan tersenyum simpul setelahnya, seorang pria tengah berjalan cepat ke arahnya.

"Kiyong Sunbae."

Pria yang beberapa saat lalu menemui Dara sebelum prosesi akhinya kembali menghampiri gadis cantik itu, bahkan ia menyodorkan minuman kaleng untuk Dara.

Pria yang beberapa saat lalu menemui Dara sebelum prosesi akhinya kembali menghampiri gadis cantik itu, bahkan ia menyodorkan minuman kaleng untuk Dara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau menikah." Kiyong kemudian duduk di sisi Dara. Membuat gadis itu menoleh sebentar sebelum kembali fokus pada minuman yang ia genggam.

"Seperti yang kau lihat dan dengar." Balas Dara seadanya tidak ingin membahasnya lebih jauh.

Kiyong melirik cincin yang melingkar di jari manis  Dara sekilas. "Sayang sekali, bahkan aku belum mengungkapkan perasaanku padamu secara resmi." Keluh pria bernama lengkap Jang Kiyong tersebut sembari tersenyum.

Dara hanya menanggapi kalimat itu dengan kekehan kecil, ia paham seniornya itu tengah menyindir sekaligus bercanda padanya. Gadis itu tau bahwa Kiyong memang sempat menaruh hati denganya, saat itu ia masih semester tiga, dan karena ia sering bertemu dengan Kiyong di acara-acara kampus, saat itulah Pria tampan itu sedikit menunjukkan gelagatnya, memperlakukan Dara berbeda dengan yang lainnya, sampai akhirnya Kiyong mengaku, namun saat itu Dara hanya menganggap perlakuan dan juga perasaan Kiyong tidak lebih dari seorang kakak saja.

Tidak ada yang tau pasti, apakah rasa yang pria itu pendam benar-benar hilang atau masih tertata rapi dalam sanubari, mereka tidak pernah membahasnya lagi sejak hari itu, hari dimana Dara mengatakan bahwa ia hanya memandang Kiyong sebagai seorang kakak. Rumit.

Light in the DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang