Begin #Dara

321 38 3
                                    

6.30pm

Chitose Airport

Cuaca tidak mendukung saat Dara dan Jiyong sampai di Japan. Keduanya disambut oleh hujan salju yang cukup lebat, butiran es yang turun membuat lalu lintas terganggu, badan jalan yang tertutup sempurna oleh benda bewarna putih tersebut membuat akses menjadi licin dan hal tersebut tentu berdampak pada semua transportasi darat yang tengah beroprasi saat ini, termasuk mobil yang dikemudikan Jiyong sekarang. Mobil Range Rover berwana hitam yang dibawa Jo Won untuk menjemput Kakak dan juga iparnya itu terjebak di lajur utama marka jalan menuju daerah prefektur Nopporo Shinrin Kōen. Terlihat dari banyaknya mobil yang berhenti membuat Jiyong yakin bahwa akan memakan waktu untuk sampai di tujuan walaupun jarak yang ia tuju sebenarnya tidak jauh, setidaknya sampai mobil pembersih salju datang dan semua mobil baru bisa merangkak berjalan.

Untungnya Jo Won membeli beberapa minuman dan juga makanan sebelum menjemput dua orang yang tengah sibuk dengan ponsel masing-masing, jadi setidaknya mereka semua tidak akan kelaparan meskipun harus kebosanan di tengah menunggu bala bantuan.

"Bagaimana sekolahmu?" Dara menatap Jo Won yang duduk di depanya, disebelah Jiyong.

Bocah tampan itu menoleh kebelakang dan menjawab, "Tidak ada yang special, semua berjalan seperti biasa."

"Berapa lama lagi kita harus menunggu?" Keluh Dara sembari menyandarkan tubuhnya.

"Sekitar tiga puluh menit lagi hingga petugas kebersihan datang." Jo Won lalu mengambil makanan yang ia bawa di jok belakang dan memberikan satu cup berisi kopi pada Jiyong, "Americano."

Jiyong menoleh dan tersenyum singkat pada Jo Won, "Thank you."

Dara memperhatikan dua orang yang sedang berinteraksi tersebut dengan mata menyipit, Jiyong tersenyum dengan mudahnya pada Jo Won? langka sekali!

"Apa saja yang kau beli Jo ?" Tanya Dara setelah menyimpan ponsel ke dalam saku coat.

"Ada Coklat panas dan toast disamingmu Dee." Jawab Jo Won tanpa menoleh kearah sang kakak.

Dara menoleh ke sisi tempatnya duduk dan mendapati ada satu kantong kertas yang serupa dengan kantong yang Jo Won ambil sebelumnya, itu miliknya. "Kau sudah bilang Grandpa kalo kita terjebak salju?"

Jo Won mengangguk kecil. "Sudah."

Tepat pukul delapan malam mobil yang dikendarai Jiyong sampai di sebuah pekarangan luas yang hampir terisi penuh oleh mobil-mobil lain yang terparkir rapi. Setelah drama di jalan raya akhirnya ketiga insan tersebut sampai di kediaman Kakek Dara. Jo Won terlebih dulu turun untuk mengeluarkan koper dan juga beberapa barang bawaan yang tersimpan pada bagasi belakang.

"Lewat belakang saja." Bisik Jo Won saat Dara menyusul dirinya di belakang mobil.

"Ibu disana?" Dara kemudian menoleh setelah membawa dua totebag yang diberikan Jo Won.

Jo Won hanya mengendikan bahu. "Mungkin, tapi Ibu bilang ingin menunggumu dan Hyung." Lanjutnya.

"Lewat sini Hyung." Seru Jo Won tepat saat Jiyong menutup pintu mobil setelah turun.

Arahan Jo Won tak langsung dihiraukan oleh Jiyong, pria itu membiarkan sang ipar untuk berjalan terlebih dahulu semetara ia membalikan badan untuk memastikan Dara, ya gadis itu masih sibuk dengan sebelah tangan memegang ponsel disisi telinga tanpa peduli jika sesorang tengah menunggunya.

Sandara tengah terlibat perbincangan dengan relasi kerjanya dan tidak sadar bahwa seseorang telah menunggunya di depan. Masih dengan sebelah tangan yang membawa dua totebag besar gadis itu perlahan mengedarkan pandang dan saat sepasang mata lain bertabrakan dengan hazel miliknya tubuh mungilnya tersentak pelan. "Ji!" Protes Dara terkejut.

Light in the DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang