Langkah tenang membawa tubuh mungil itu beranjak dari keramaian, menuju tempat yang lebih sepi untuk membawa diri serta rasa tak pasti yang kian menjadi dalam hati. Sesekali gadis itu harus menghela nafas untuk menangkan dirinya, kenyataan akan bertemu Jiyong membuatnya gelisah.
Sepasang mata sedang mengawasi dalam diam, mengkoreksi setiap expresi yang tersembunyi dalam balutan masker dan juga topi. Gadis itu hampir mendekat hingga langkahnya tiba-tiba tercekat setelah sadar menjadi pusat perhatian dari manik yang masih menatapnya lekat.
Pening semakin menghabisi tak kala hazelnya menangkap manik legam dari pria yang tidak ingin Dara temui secepatnya. Bagaimana ia merangkai kata sedangkan manik itu menatapnya penuh tanya. "Kau mengejutkanku." Peningnya coba ia sembunyikan dengan derap langkah ringan menghampiri Jiyong. "Apa jadwalmu berubah? " Ia menyimpan maskernya setelah berada di hadapan Jiyong dan tersenyum manis.
Pria itu hanya menggeleng. "Ikut aku bekerja." Titah Jiyong lantas menyahut tangan Dara tanpa perduli jika gadisnya sedikit kebingungan.
Sandara mengesampingkan semua angan yang bertengkar dalam kepala. Rasanya semakin runyam saat Jiyong menjemputnya padahal ia hanya mengirim jadwal kedatangan agar pria itu membebaskanya dari penjagaan Mia. "Aku belum makan." Lirih Dara mencoba memecah keheningan di dalam mobil. Jiyong yang sedari tadi memilih fokus mengemudi membuat Dara semakin ragu dengan rencananya.
"Ingin makan apa?" Diraihnya tangan Dara yang sejak tadi saling mengkait lalu menggenggamnya.
Dara jelas menoleh karena perlakukan Jiyong lagi-lagi diluar dugaan. "Sushi." Jawabnya asal.
"Lagi?"Keningnya tertarik beraturan. "What do you mean?" Heran Dara.
"You ate it yesterday with Dami, right?"
Gadis itu kembali tercekat namun buru-buru menguasai ekpresinya. Siapa yang memberitahu Jiyong soal pertemuannya dengan Dami, seingatnya ia tak memberitahu pria itu, apa mungkin Dami. Semakin berisik saja isi kepala Dara menerka-nerka."Noona meminta izinku sebelum mengajakmu pergi." Lanjut Jiyong membuat Dara merasa lega. Hampir saja gadis itu kehilangan kepercayaan diri untuk melancarkan tujuanya disini. Berurusan dengan Jiyong yang memiliki skill bak FBI membuatnya was-was.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light in the Darkness
FanfictionTuhan itu siapa? - Kwon Jiyong Kau kira siapa yang memberimu nafas? - Sandara Park #Daragon