Dahaga memaksa Dara terjaga di tengah tidur nyamanya. Selimut tebal mengungkung tubuh mungil Dara, membuat gadis itu sedikit kesulitan untuk bangun. Tunggu, ia tiba-tiba merasa asing setelah berhasil duduk, terlebih ketika setengah kesadaran sudah menguasainya, dimana ia sekarang. Pikirnya.
Seingatnya Ia sedang dalam perjalanan pulang bersama Jiyong. Tuhan! Bukankah ini kamar Jiyong di kawasan Inwangsang. Dara menepuk dahinya dengan keheranan yang bersarang setelah sadar dimana ia berada. "Tapi kenapa?" Lirihnya.
Kamar bernuansa hitam nan gelap ini masih terasa asing bagi Dara, meskipun Ia sudah beberapa kali masuk untuk menemui Jiyong. Kenapa pria itu membawanya kesini namun tak terlihat disini.
"Ji..." Lirih Dara karena tak jua mendapati batang hidung pria itu sekalipun sudah menelisik beberapa kali ruangan remang ini.
.
.Dara tidak menemukan Jiyong sekalipun gadis itu mencarinya di dapur. Akan lebih baik baginya untuk memuaskan dahaganya terlebih dulu setelah beberapa saat lalu mengesampingkan rasa haus karena keheranan dengan lokasi tidur nya. Disaat bersamaan ketika Dara menyimpan kembali botol minum di lemari pendingin, alarm yang berada di dapur berbunyi. "Jam 4 pagi." Pekik Dara tak percaya. Jadi dia sudah tidur semalaman.
"Nyonya Kwon." Dara buru-buru membalikan badan pada seseorang yang ia ketahui adalah Jung.
"Bibi." Ia tersenyum dan bersikap sopan.
"Anda butuh sesuatu?"
Dara menggeleng cepat. "Aku hanya haus, em--" Gadis itu terdiam sejenak lalu dengan percaya diri bertanya. "Apa Jiyong sedang keluar?"
Seperti teringat sesuatu, Jung mengangguk cepat lalu berkata. "Aku lupa memberitahumu, Tuan Kwon ada perjalanan bisnis ke Osaka tadi malam."
Dara tentu terkejut dengan pernyataan Jung. "Osaka?" Ulangnya.
"Setelah mengantar Anda, Tuan bergegas untuk kembali ke Incheon dan terbang ke Osaka." Jung lalu memperhatikan Dara yang sepertinya masih kebingungan. "Beliau tak tega membangunkan Anda dan menitip pesan pada Saya." Jung tersenyum. "Beliau mungkin sudah sampai disana petang tadi."
Dara mengangguk kecil meskipun belum sepenuhnya paham. "Baiklah, terimakasih sudah memberitahuku."
"Anda ingin sarapan apa, Nyonya?"
Dara masih terlihat berfikir, bukan soal menu sarapan melainkan Jiyong. Aish!
" Apapun yang Anda siapkan, Jung. Aku suka semua masakanmu." Singkat Dara membuat Jung terseyum hangat dengan anggukan paham.Memang masakan Jung mudah diterima oleh siapapun, termasuk Dara yang beberapa kali menikmati masakan Jung selama ia sibuk bekerja atau ikut dengan Jiyong.
"Aku pergi ke kamar dulu." Dara hendak berbalik namun gadis itu ingat sesuatu.
"Apa ada mobil lain disini?" Tanyanya pada Jung. "Aku ada jadwal dan harus kembali ke Seoul siang ini." Ia menjelaskan.
Sejujurnya pulang ke rumah bukan bagian dari jadwal yang Dara ketahui. Ini juga membuat gadis itu bingung dan sedikit kesal dengan Jiyong. Bisa-bisanya pria itu pergi tanpa memberitahunya apapun, terlebih dengan jadwal kegiatan Dara hari ini.
"Ada." Jawaban Jung membuat Dara lega.
"Baik, terimakasih Jung." Kata gadis itu lagi sebelum meninggalkan Dapur.
.
.From : Park Boomie
Dee, bisa kita bertemu pagi ini sebelum pergi ke rumah sakit?
KAMU SEDANG MEMBACA
Light in the Darkness
FanfictionTuhan itu siapa? - Kwon Jiyong Kau kira siapa yang memberimu nafas? - Sandara Park #Daragon