Kita beralih terlebih dahulu ketempat Reilz. Disaat-saat ia sedang beristirahat tiba-tiba ia merasakan sihir pelindung pada zion yang ia berikan aktif terlebih kekuatan serangan yang dilancarkan pada barriernya sangatlah kuat.ia segera bangkit dari tidurnya dengan raut wajah paniknya " aku harus pergi! "
baru saja ia hendak beranjak dari kasurnya, Rave langsung bertanya " mau kemana kau? "
" aku harus pergi, dia dalam bahaya! " jawab reilz tanpa menoleh
" berhenti bersikap keras kepala, dan beristirahatlah reilz! "
" tapi mereka dalam bahaya! "
" mereka pasti bisa mengatasinya, memangnya kau bisa dengan kondisi tubuh lemah seperti itu?! kau tahukan sihir pelindung yang kau berikan juga akan terus menerus menguras energi sihirmu sampai habis?! "
" lalu aku harus apa Rave?! aku harus apa??! "
menghela nafas kasar " kau diam saja disini dan—"
" uhuk uhuk " ucapannya terpotong kala ia melihat reilz kembali memuntahkan darahnya
" REILZ!!! "
bruk!
segera saja ia menangkap tubuh reilz yang ambruk sesekali menepuk-nepuk pipinya agar sadar " bertahanlah, Reilz! "
BRAAK!!!
"" REILZ!!! "" tiba-tiba saja pintu kamar didobrak kuat oleh kedua makhluk didepannya ini, tak lain dan tak bukan Max dan Louise dalam mode paniknya
" YA AMPUN!! APA YANG TERJADI PADANYA?! OY BANGUN BODOH, REILZ!! " teriak Max menghampiri mereka berdua diikuti Louise yang ikut panik
" minggir, aku harus membaringkannya dulu! " dibalas anggukan keduanya
begitu ia selesai membaringkan tubuh reilz, tatapan membunuh dan curiga diarahkan padanya
" siapa kau?! " desis Louise waspada begitu juga Max dalam mode iblisnya
" tenanglah aku tidak berbahaya "
" memangnya aku akan percaya apa setelah apa yang terjadi pada reilz?! " bentak Max dimana aura membunuhnya sudah menguar memenuhi ruangan
ctak!
seketika aura itu menghilang setelah Rave menjentikkan jarinya membuat mereka terkejut dan lebih waspada pada Rave
" dasar kalian para manusia dan iblis, asal kalian tahu saja ya aku ini adalah salah satu dari sekian para Divine Beast didunia ini, akulah sang Divine penghancur, Rave! " ucapnya bangga tak lupa dengan aura agungnya membuat mereka kaget+takut
"" m-maafkan kami Rave-sama, atas kelancangan kami tak mengenali anda. Maafkan kami! "" seru mereka berlutut
" bukan apa-apa, kali ini aku maafkan "
"" terima kasih atas kemurahan hati anda, tuan "" ucap mereka memuji membuat Rave jadi sedikit besar kepala
" ck murah hati apanya?! bahkan dia tak ada sopan santunnya sekali! " bantah reilz yang kini sudah duduk diatas kasur membuat atensi ketiga makhluk beda jenis itu menoleh kearahnya melotot tak percaya
" apa yang kau bicarakan reilz? dia ini salah satu dari Divine yang melegenda dan diagungkan! Rave sang Divine penghancur! " ucap Louise mencoba memperingati reilz agar tidak mengusik Rave
" agung,..cih dasar gagak tua gila hormat! "
" apa kau bilang?! dasar bocah kurang ajar! "
KAMU SEDANG MEMBACA
REILZ : The Another World
Fantasy( COMPLETED ; ON REVISION ) Reilz Kagezane, seorang pemuda kantoran yatim piatu yang hidup sebatangkara. Di pisahkan dengan adik satu-satunya karna dituduh sebagai pembunuh kedua orang tuanya yang mati karena kecelakaan. Dia kesepian dan selalu dibu...