15. MAAF

4.8K 600 23
                                    

Diatas foto Arfius–Eugene–Lucas–Felix
Susah ditempatin di bawah sana jadinya diatas hehe

,.......................................................................

" hosh hosh kau ini mengajak kami keliling academy atau dunia sih?! " decak ku kesal berjongkok lelah.

  Zion dan Adrian juga sama sepertiku bedanya tidak terlalu parah. Hunter? jangan tanya, dia bahkan masih setia berdiri tegap di sampingku tanpa kelelahan sedikit pun!

" eleh, segitu aja lelah,.. " ejek Arfius didepanku.

ingin sekali rasanya aku menonjok wajah menyebalkan namun tampan itu.

" hey, coba pikirkan siapa yang mengajak ku berkeliling padahal aku baru tiba disini huh?! " protes ku.

" haha maafkan aku, aku kira kau kuat seperti teman di sampingmu itu " menunjuk si Hunter dengan dagunya.

sementara sang empu hanya menatap datar bak tembok tak tertarik.

" bedalah aku dan dia! ah~ sudahlah, aku malas berdebat dengan bocah menyebalkan sepertimu "

" HEY, Siapa yang kau sebut bocah huh?! aku ini lebih tua darimu! "

' tua matamu bocah, aku lebih tua darimu! '

" Aih sudahlah, apakah disini ada kantin? aku haus bodoh "

-_-+ " hmph! ikuti aku, sekalian ini tempat terakhir tur kita "

' tur pantatmu! '

" ayo kalian, kita istirahat disana saja. Ini sudah sore " ujarku pada yang lain.

"" hosh hosh ya kak!! ""

kantin

hm~ ternyata kantinnya berlantai 3 ya? aku tebak ada banyak peralatan sekolah terlengkap disini. Kami berkeliling kantin dengan Arfius sebagai pemandu didepan kami.

Buku, senjata, bola mana, tongkat sihir, dan yang lainnya, Jangan lupakan makanan enak rupanya. ohoho memang makanan adalah nomer 1 setelah keluargaku tentunya,..

" ARFIUS!! " kami menengok melihat pemuda seusia Arfius melambaikan tangannya memberi isyarat agar kami mendekat.

" oh? PAIN!! " kami pun mendekat ke salah satu bangku yang diduduki 9 lelaki tingkat 2 dan 3.

" kau darimana saja bodoh? " tanyanya.

rambut merah dan mata ungu, dia manusia rupanya. Pain.

" haih, jangan memanggilku bodoh! sudah cukup adikku, Lucas dan bocah ini yang memanggilku begitu! " mempoutkan bibirnya lucu sambil menunjukku.

" hentikan bodoh, itu membuatku jijik tahu! " ucapku kesal.

' bocah elf ini merajuk? yang benar saja! dia sama sekali tidak lucu! '

" ais, lihat?! "

beberapa dari mereka menghela nafas menggeleng-gelengkan kepala, memutar bola mata malas, ada pula yang menatapnya datar seolah mereka semua memaklumi sikap Elf satu ini.

" hey, apa-apaan sikap kalian itu huh?! " protes Arfius tak terima tatapan teman-temannya itu.

" sampai kapan kami harus berdiri terus disini bodoh? " tanyaku sarkastik.

dia menengok " oh, maaf sepertinya aku melupakan kalian masih berdiri dari tadi hehe " 😅

Plak!

karena terlanjur kesal aku langsung saja memukul bagian belakang kepalanya hingga ia mengaduh kesakitan sementara semua orang terkejut melihatnya.

Kenapa? karena Arfius merupakan wakil ketua dari Dewan Siswa, tapi apa peduliku?

REILZ : The Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang